Cilacap Mulai Dilanda Bencana, Puluhan Warga Terpaksa Mengungsi

Kamis 18-11-2021,11:52 WIB

BANJIR: Empat desa di Kecamatan Majenang diterjang banjir sejak Rabu (17/11) dini hari. Bawah, warga dan relawan melakukan kerja bakti akibat timbunan longsor. CILACAP - Kabupaten Cilacap terus diguyur hujan dalam dua hari ini, Selasa-Rabu (16-17/11). Akibatnya sejumlah daerah dilanda bencana. Mulai dari banjir di Kecamatan Majenang, hingga tanah longsor di Kecamatan Cimanggu dan Karangpucung. Di Majenang, sedikitnya empat desa dikepung banjir sejak Rabu (17/11) dini hari pukul 00.00. Empat desa tersebut adalah Padangsari, Mulyasari, Mulyadadi, dan Pahonjean. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Widjonardi menyebutkan, ketinggian air mencapai 70 centimeter (cm). Curah hujan dengan intensitas tinggi sejak Selasa (16/11) menjadi penyebab banjir di empat desa tersebut. "Hujan intesitas sedang hingga deras di Majenang yang mengakibatkan banjir, karena debit air di Solokan 1 tinggi sehingga melimpas ke area perkebunan dan pemukiman," kata dia kemarin. Sampai kemarin belum dilaporkan adanya korban jiwa akibat banjir. Pihaknya masih mendata jumlah penduduk yang terdampak dan mengungsi. "Kerugian masih dalam pendataan. Sementara kerusakan lahan pertanian warga yang terendam kurang lebih sebanyak 295 ha," imbuh dia. Sampai dengan sore kemarin, dilaporkan kondisi sudah semakin membaik, dan genangan air juga mulai surut. Tetapi di Dusun rejasari RT 02 RW 12 masih terdapat 7 KK atau 15 warga yang mengungsi di masjid Atuko. "Secara umum genangan air mulai surut," terang dia. Sementara bencana tanah longsor terjadi di Dusun Panusupan, Desa Cimanggu, Kecamatan Cimanggu. Longsor tersebut berdampak pada tiga RT. Kepala Seksi Pencegahan BPBD Cilacap, Gatot Arief Widodo menjelaskan, ada empat titik yang terkena bencana longsor tersebut. Titik pertama, menyebabkan jalan desa di RT 03 RW 08 Dusun Panusupan tertutup akibat timbunan material longsor. Dengan panjang longsoran 10 meter, lebar 5 meter dan tinggi 10 meter. "Akibat longsor ini, mengancam rumah warga milik Kusmoyo, di rumah itu terdapat empat jiwa," kata Arief. Pada titik ke dua, tebing longsor menyebabkan pohon-pohon tumbang di Dusun Panusupan RT 03 RW 08 dengan panjang longsoran 15 meter dan tinggi 15 meter. "Longsoran ini juga menimpa satu rumah warga. Dan rumah bagian belakang korban rusak," ujarnya. Arief menambahkan, pada titik ke tiga dan ke empat, mengakibatkan tebing longsor di Dusun Panusupan RT 01 RW 08 dan RT 02 RW 09. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Untuk kerugian masih dalam perhitungan. Saat ini warga dan tim relawan melakukan pembersihan lokasi secara gotong royong. Dan memasang bronjong di sekitar lokasi," ujarnya. Bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Bengbulang Kecamatan Karangpucung. Akibatnya, tiga titik tebing mengenai rumah warga dan menimpa Jalan Masjid Nurul Iman. https://radarbanyumas.co.id/banjir-tutup-jalan-raya-cimanggu-sungai-dangkal-tidak-mampu-tampung-air/ "Penyebabnya hujan dengan intensitas tinggi. Sehingga mengakibatkan tebing di pinggir rumah warga mengalami peningkatan kadar air kemudian terjadi longsor di tiga lokasi berbeda," kata dia. Arief menghimbau masyarakat disekitar lokasi kejadian untuk waspada apabila ada gejala hujan lama. Soalnya dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan. "Warga tidak ada yang mengungsi. Untuk itu perlu diwaspadai. Warga perlu memeriksa retakan untuk hunian di bawah lereng, mengatur keairan di atas lereng dan menutup retakan apabila di temukan retakan," imbuhnya. (nas/ray/why)

Tags :
Kategori :

Terkait