Awas Bencana! Puncak Dampak La Nina November-Desember

Senin 25-10-2021,08:33 WIB

MUSIBAH: Bencana longsor di wilayah Cilacap Barat. CILACAP - Dampak La Nina di Kabupaten Cilacap dinilai berpotensi menyerupai La Nina pada 2020 lalu. Hal ini diungkapkan Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan. Menurutnya, peningkatan curah hujan berpotensi mencapai 70 persen. Sehingga meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, hingga puting beliung. "Puncak dampak La Nina di Cilacap wilayah selatan, diperkirakan akan tiba pada November dan Desember. Pada 2020 lalu La Nina juga memicu curah hujan tinggi dan bahkan pada November 2020 sempat memicu banjir dan longsor," kata Rendi. https://radarbanyumas.co.id/hati-hati-di-laut-bmkg-cilacap-keluarkan-peringatan-dini-gelombang-tinggi/ Dengan potensi tersebut, pihaknya menghimbau masyarakat untuk waspada. Selain itu, pemerintah daerah diminta untuk melakukan persiapan jika sewaktu-waktu terdapat bencana hidrometeorologi. Terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Wijonardi meminta masyarakat untuk memahami pentingnya evakuasi mandiri apabila terjadi bencana. Selain tindakan yang harus diambil ketika terjadi bencana, upaya mitigasi juga perlu harus dilengkapi oleh fasilitas pendukung, yang berada di lingkungan sekitarnya. "Upaya mitigasi lain yang dapat dilakukan, misalnya dengan menyediakan tas siaga. Didalamnya tersimpan surat-surat maupun barang berharga lain yang menjadi prioritas penyelamatan. Apabila hal ini dapat dilakukan, setidaknya risiko korban jiwa pada kejadian bencana alam dapat dihindari," kata dia. Dia mencontohkan, mitigasi di wilayah rawan longsor masyarakat bisa melakukan pemantauan secara rutin. Apabila terjadi retakan secepatnya menutup supaya air tidak masuk dan retakan semakin membesar. Kemudian di daerah rawan banjir warga bisa membersihkan sungai maupun saluran air. Sehingga saat debit air meningkat aliran air bisa lancar dan menekan potensi banjir. "Mumpung masih ada kesempatan mulai melakukan mitigasi di lingkungan tempat tinggal terlebih dahulu," ujarnya. Diketahui, pada tahun 2020 lalu, akibat fenomena La Nina menyebabkan puluhan desa di 12 kecamatan terdampak banjir dan tanah longsor. Bahkan merusak beberapa tanggul dan dua orang dilaporkan meninggal akibat terseret banjir. Selain itu kerugian ditaksir mencapai miliar rupiah. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait