Pertengahan Oktober, Hujan Masih Belum Turun Atau Masih Rendah, Ini Kata BMKG Cilacap

Senin 18-10-2021,11:22 WIB

ALAM: Cuaca di wilayah pesisir Cilacap. RAYKA/RADARMAS CILACAP - Keberadaan siklon tropis Kompasu dan Namtheum di belahan utara curah hujan di wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya masih rendah, padahal saat ini wilayah tersebut telah memasuki musim hujan. Dua badai tersebut menyebabkan angin kencang dan dominan angin timuran. Dalam kondisi tersebut, awan hujan mudah menyebar atau pecah dan menyebabkan curah hujan yang minim. "Rata-rata sudah hujan cuma hasih rendah dalam satu dasarian pertama Oktober 2021. Meskipun ada yang melebihi 50 milimeter per dasarian seperti di Gumilir dan Adipala. Namun di Majenang tercatat lima milimeter dan Kedungreja 18 milimeter," Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Rendi Krisnawan. https://radarbanyumas.co.id/awal-musim-penghujan-september-longsor-di-banyumas-terjadi-di-12-titik/ Menurutnya, saat ini, konsentrasi hujan pada dasarian pertama Oktober masih terkonsentrasi di wilayah selatan Kabupaten Cilacap dan sekitarnya atau daerah pesisir. Padahal seharusnya curah hujan sudah mulai lebat. "Adanya gangguan cuaca awan-awan hujan yang telah tumbuh di belahan bumi selatan termasuk Cilacap dan sekitarnya tertarik ke belahan bumi utara. Berdasarkan pantauan satelit, di belahan bumi utara terdapat siklon tropis Kompasu," kata dia. Siklon tropis tersebut muncul di perairan sebelah utara Filipina, siklon Namtheun di Samudra Pasifik timur Filipina dan di dekatnya ada sistem tekanan rendah 1.007 hPa, serta sistem tekanan rendah 1.003 hPa di Teluk Benggala. Sementara itu, selain menyebabkan rendahnya curah hujan, dua badai siklon tersebut juga memicu gelombang tinggi di perairan selatan dan Samudra Hindia. Untuk itu, dia meminta agar nelayan dan pengguna transportasi laut lainnya berhati-hati. "Jadi gelombang tinggi 2,5 meter - 4,0 meter masih berpotensi terjadi di perairan selatan maupun Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk itu bagi aktivitas kelautan maupun masyarakat pesisir pantai perlu waspada," ujarnya. Saat ini siklon tropis Kompasu bergerak menjauh dari wilayah perairan Indonesia dan berada di perairan utara Filipina. Dengan demikian, pengaruh untuk wilayah Indonesia, terutama Jawa makin kecil. Diperkirakan intensitas hujan meningkat pada dasarian ketiga Oktober atau awal November. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait