Kasus Aktif Turun, Kematian Melonjak, Aparat Gabungan di Cilacap Perketat Perbatasan

Sabtu 28-08-2021,13:41 WIB

PERBATASAN DIPERKETAT: Petugas gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP melakukan penyekatan di wilayah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat, di depan Pos Rawaapu, Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan, Jumat (27/8). CILACAP - Aparat gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP melakukan penyekatan di wilayah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat, tepatnya di depan Pos Rawaapu, Kecamatan Patimuan, Jumat (27/8). https://radarbanyumas.co.id/kasus-aktif-covid-19-turun-80-persen-dinkes-cilacap-malah-minta-ppkm-diperpanjang/ Pengetatan sehubungan tindak lanjut Intruksi Bupati Cilacap nomor 23 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Satu kendaraan dipaksa putar balik ke arah Jawa Barat karena tidak mampu menunjukan hasil Rapit test Antigen. Selain itu, 11 orang juga ditegur karena tidak memakai masker. Selain di Patimuan, operasi gabungan juga dilakukan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kecamatan Kedungreja dan di Jalan Jenderal Sudirman Nusawungu Kecamatan Nusawungu, di mana 8 orang disanksi karena tidak menggunakan masker. Dandim 0703 Cilacap Letkol, Inf Andi Afandi, saat koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan BPBD Kabupaten Cilacap mengatakan, sebagai pelaku tracer, TNI/Polri melalui Babinsa, Babinkamtibmas, Koramil dan Polsek telah maksimal melaksanakan tracing dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 di Cilacap. "Adanya kebijakan PPKM dari level 3 menjadi level 4 harus kita dukung bersama," katanya kemarin. Pada kesempatan tersebut, Dandim juga menyoroti angka kematian yang naik dan telah mencapai 2000 orang, di saat angka positif aktif turun signifikan. Oleh karena itu, pihaknya menyarankan kepada Satgas untuk menyediakan tempat isolasi terpusat untuk warga yang positif Covid-19, dan bagi warga yang sedang isoman di rumah harus dipantau ketat. "Kami dari TNI juga membantu penyembuhan warga yang terpapar covid dengan mendistribusikan obat isoman," jelas Andi. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griyana Dewi mengatakan, penyediaan tempat isolasi terpusat memang diperlukan untuk menekan penyebaran. Soal ini, pihaknya segera koordinasikan dengan unsur Satgas lain. "Memang sebaiknya kita harus punya tempat isolasi terpusat. Kemudian untuk tracing, kita sudah punya aplikasi tracing tapi belum aktif," jelasnya. Seperti diketahui, jumlah kasus di Cilacap berhasil ditekan hingga 500-an kasus dari sebelumnya mencapai 3000 kasus. Bahkan kini bed of occupancy ratio (BOR) Rumah Sakit rujukan Covid-19 turun dan aman. Pramesti mengatakan, dari total 559 tempat tidur (TT) isolasi di 13 rumah sakit rujukan, kini hanya terisi 87 TT isolasi. Bahkan beberapa rumah sakit TT isolasi tidak terpakai. "Empat rumah sakit rujukan yakni RSU PMC, RSU Afdila, RSU Aprilia dan RSU Annisa TT isolasinya tidak terpakai. Beberapa rumah sakit rujukan lainnya juga TT isolasinya yang terpakai sedikit," kata Pramesti. Selain itu, jumlah penambahan kasus aktif perharinya juga di bawah angka 100 kasus. (nas/ray)

Tags :
Kategori :

Terkait