Di Cilacap, Mau Divaksin Setelah Diiming-imingi Rokok

Jumat 20-08-2021,14:08 WIB

MERAYU: Petugas vaksinator dari Puskesmas Maos merayu ODGJ di Desa Mernek supaya mau divaksin Covid-19, Kamis (19/8). NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Rohmah (42) warga RT 2/6 di Desa Mernek Kecamatan Maos awalnya menerima dengan baik ketika petugas medis dari Puskesmas Maos mendatangi rumahnya, Kamis (19/8) pukul 09.20. https://radarbanyumas.co.id/dua-odgj-disuntik-vaksin-sinopharm/ Tetapi sikap Rohmah yang memiliki penyakit psikotik atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mulai berubah ketika petugas mengutarakan maksud kedatangannya untuk menyuntik vaksin covid-19 kepada dirinya. "Moh (tidak) lah mba," kata Rohmah sambil berjalan ke dapur di belakang. Petugas vaksinator tidak putus asa, langsung mengikutinya ke dapur dan merayu Rohmah supaya mau divaksin. Segala upaya dilakukan oleh petugas supaya Rohmah mau divaksin, diantaranya mengiming-imingi rokok dan sejumlah uang kepada dirinya. 20 menit berselang Rohmah masih belum mau divaksin. Petugas yang mulai putus asa kemudian mengajaknya kembali masuk ke dalam di mana empat petugas lainnya didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas sedang menunggu. Sesampai masuk di ruang tengah, petugas mendekap tangan dan tubuh rohmah, dan seorang lainnya menyuntik lengan Rohmah. "Ga sakit kan," tanya petugas kepada Rohmah yang langsung dijawab "tidak" dengan lirih. Petugas kemudian membuka dompet dan mengeluarkan uang Rp 20.000 untuk diberikan kepada Rohmah. Rohmah kemudian diajak kembali duduk di ruang tamu, dengan kondisi bergetar seperti masih panik, disodori sebatang rokok oleh petugas dan menyalakannya. "Enak kan rokoknya," tanya petugas, dan dijawab "enak," oleh Rohmah dengan masih bergetar. Koordinator Penanganan ODGJ Puskesmas Maos Sumiyatin mengatakan, pada kasus Rohmah, warga RT 2/6 Desa Mrenek tersebut, yang bersangkutan menurut dia merasakan takut disuntik, dan karena banyak orang. "Kalau banyak orang rasa ketakutannya lebih tinggi, dibanding kalau hanya satu-dua orang," ungkapnya. Penanganan vaksinasi ODGJ ini menurut dia unik, karena para ODGJ ini cemas dan takut dibawa ke rumah sakit jiwa kembali. "Atau dia merasa sehat tetapi kenapa didatangi," imbuhnya. Pada kasus sejumlah ODGJ seperti pada Rohmah, pihaknya terbiasa membuka komunikasi dengan merayu, atau memberi hal yang disukai ODGJ tersebut. "Itu supaya bisa komunikasi dengan mereka, karena kita tidak setiap hari ketemu. Dengan itu mereka merasa dihargai, dan diwongke," imbuhnya. Kepala Desa Mrenek Kecamatan Maos Bustanul Arifin mengatakan, vaksinasi kemarin menyasar kepada 25 ODGJ yang ada di Mrenek. Dari jumlah tersebut, ada satu yang tidak mau divaksin dan memutuskan keluar rumah ketika mengetahui hari itu akan ada petugas vaksin datang. "Kendala vaksinasi ODGJ ini kebanyakan mereka takut, dan tidak paham fungsi dari vaksinasi," ungkapnya. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait