Dua Hari TPI Jetis Tutup

Rabu 28-07-2021,15:03 WIB

ILUSTRASI: Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Jetis tutup karena banyak nelayan yang tidak melaut. (RAYKA/RADARMAS) CILACAP - Saat situasi sedang prihatin karena kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), nasib nelayan semakin terpuruk karena pengaruh cuaca buruk. https://radarbanyumas.co.id/cuaca-buruk-hasil-tangkapan-nelayan-turun-drastis/ Sudah dua hari, nelayan Pantai Jetis, Kecamatan Nusawungu memilih tidak melaut karena berisiko sangat tinggi dan keuntungan melaut tidak sebanding dengan biaya operasional. Ketua Kelompok Nelayan Jetis, Marimum Mariyogi mengatakan, sudah dua hari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Jetis tutup. Pasalnya, nelayan yang merupakan nelayan perahu kecil tidak melaut. "Pelelangan beberapa waktu terakhir juga sepi. Karena memang sejak PPKM Darurat jumlah pengunjung sangat menurun. Kemudian dua hari ini tidak buka karena cuaca buruk gelombang besar," kata Marimun, Selasa (27/7). Menurutnya, harga komoditas ikan seperti bawal putih dan layur mengalami penurunan harga. Biasanya per kilogram Rp 300 ribu - Rp 400 ribu, kini hanya Rp 270 ribu per kilogram. "Untuk ikan bawal putih dan layur kualitas ekspor memang sedang menurun harganya, karena langka juga. Begitupun dengan ikan jenis lain yang biasa buat lauk pauk sedang tidak banyak," katanya. Hal tersebut berpengaruh terhadap pendapat TPI Jetis. Padahal biasanya dalam satu bulannya jumlah produksi ikan di TPI Jetis bisa mencapai Rp 2 miliar. Namun sejak bulan Juni sampai Juli 2021 ini, jumlah produksi menurun sampai 50 persen. "Biasanya memang sampai Rp 2 miliar bahkan bisa lebih. Namun saat ini hanya Rp 1 miliar saja. Kami pun tidak bisa memprediksi bulan depan akan mengalami peningkatan produksi atau sebaliknya. Karena memang situasi sedang tidak mendukung," imbuhnya. Marimun menambahkan, kemungkinan hingga dua hari ke depan TPI Jetis masih tutup. Faktor gelombang tinggi akibat cuaca buruk membuat para nelayan mengurungkan niatnya melaut karena lebih mengutamakan keselamatan. Sementara itu berdasarkan imbuan BMKG, gelombang tinggi 4,0 meter sampai 6,0 meter masih berpeluang terjadi hingga akhir bulan. Aktivitas kelautan dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar pesisir pantai pun harus waspada dengan peluang terjadinya gelombang tinggi. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait