Bupati Ancam Cabut Izin Rumah Sakit Jika Tak Mau Menambah TT Pasien Covid-19

Selasa 13-07-2021,07:41 WIB

CABUT IZIN: Bupati didampingi Kajari, Kapolres dan Danlanal, Senin (12/7). Bupati mengancam mencabut izin operasional RS swasta yang tidak mau menambah tempat tidur pasien Covid-19. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji meminta RUmah Sakit (RS) swasta untuk menambah jumlah tempat tidur (TT) bagi pasien Covid-19. Permintaan ini menyusul tinggi kasus Covid-19 di Cilacap. https://radarbanyumas.co.id/imbas-365-nakes-positif-covid-puskesmas-di-cilacap-belum-siap-jadi-tempat-transit-pasien-covid-19/ https://radarbanyumas.co.id/husein-tatto-kompak-siapkan-kerjasama-soal-penyekatan-oksigen-dan-bor-rumah-sakit/ Hal itu berimbas pada jumlah TT pasien Covid-19 di RS rujukan yang terus menipis. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, saat ini jumlah TT tersisa 67 dari 496 TT di 11 RS rujukan. Dari 11 RS rujukan, hanya lima RS yang menyediakan TT Covid-19 di atas 40 TT, yakni RSUD Cilacap sebanyak 124, RSUD Majenang 82 TT, RS Fatimah sebanyak 82 TT, RS Pertamina 56 TT dan RS PMC Sampang 46 TT. Sementara enam RS lainnya menyediakan di bawah 30 TT. Bupati menyampaikan, pada kondisi darurat saat ini langkah apapun harus dilakukan, termasuk kepada RS rujukan swasta terkait permintaan menambah TT pasien Covid-19. "Saya akan datangi rumah sakit yang sulit (menambah TT), kalau sulit tidak bisa (menambah) ya saya cabut izinnya. Ini darurat, jangan main-main, jangan hanya memikirkan keuntungan saja, tetapi menyelematkan manusia," ujarnya, setelah rapat penangana Covid-19 dengan Forkopimda, Senin (12/7). Tatto menambahkan, angka kematian di Kabupaten Cilacap cukup tinggi tiga pekan terakhir, dengan total saat ini telah meninggal dunia karena Covid-19 sebanyak 993 orang. "Semua rumah sakit sudah penuh, kalau sudah penuh saya minta tolong pada rumah sakit swasta. Saya sebagai Ketua Satgas minta tolong kepada RS swasta saat ini, untuk mensukseskan PPKM Darurat ini," imbuhnya. Oleh karena itu, jika ada rumah sakit yang enggan menambah TT Covid-19 di masa darurat ini patut dipertanyakan komitmennya pada penananganan pandemi Covid-19. "Kamu rumah sakit beroperasi di mana, di Cilacap apa di Arab? Sebagai ketua Satgas saya minta tolong. Kalau minta tolong tidak mau ya ada sanksinya, berarti kamu tidak mau bekerja (beroperasi) di sini. Kalau tidak mau kerja ya saya cabut saja (izin operasional)," terangnya. Kepada RS Rujukan swasta yang telah peduli, Tatto juga menyampaikan terima kasih karena telah ikut berpartisipasi aktif dalam penanganan pandemi. "Saya ucapkan terima kasih kepada RS swasta yang peduli terhadap keselamatan masyarakat Cilacap," pungkasnya. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait