365 Nakes Puskemas di Cilacap Positif Covid-19, Paguyuban Kepala Puskesmas: Mau Tidak Mau Kami ya Harus Kerja

Selasa 06-07-2021,08:09 WIB

TRACING: Nakes Puskesmas melakukan tracing testing kepada kontak erat pasien covid-19. Banyaknya nakes yang positif Puskemas melibatkan pihak lain untuk membantu tracing. CILACAP - Sebanyak 365 tanaga kesehatan (nakes) dari 38 Puskesmas yang ada di Kabupaten Cilacap dilaporkan terkonfirmasi Covid-19. https://radarbanyumas.co.id/di-cilacap-makin-tegas-dua-hari-4-hajatan-dibubarkan-dan-dibongkar-satgas/ https://radarbanyumas.co.id/sikat-pelanggar-ppkm-darurat-bupati-tatto-tidak-pandang-bulu-saya-juga-bisa-kena-sanski/ Dengan jumlah positif aktif saat ini, yakni sebanyak 2.663, artinya nakes Puskesmas yang positif menyumbang sekitar 14 persen dari kasus yang ada. Ketua Paguyuban Kepala Puskesmas Se-Kabupaten Cilacap, Joko Semedi mengatakan, jumlah tersebut hasil pendataan pihaknya belum lama ini. "Kemarin sudah kami data, sebanyak 365 nakes Puskesmas sudah terkonfirmasi Covid-19," kata Joko, Senin (5/7). Dengan kondisi tren kasus yang sedang tinggi, dengan sisa nakes yang ada, pihaknya harus bekerja keras memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. "Mau tidak mau ya harus kerja keras," imbuhnya. Joko menambahkan, banyaknya nakes yang terpapar Covid-19, pihak Puskesmas dibantu pihak luar untuk melakukan kerja-kerja tracing kontak erat. Karena tidak ada relawan nakes, Puskesmas melibatkan tracer yang sudah mendapatkan SK dari Camat. "Paling kita melibatkan tracer yang di-SK kan Camat, yang terdiri dari Babinsa, Bhabinkantibmas, Satlinmas, tokoh masyarakat dan dari relawan kader. Itu diSK-kan untuk membantu surveilance di tingkat kecamatan," pungkasnya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griyana Dewi ketika dikonfirmasi Radarmas membenarkan kabar tersebut. Dia mengatakan, sebagian besar nakes yang terpapar tanpa gejala dan melakukan isolasi mandiri. "Ya masih ada yang isolasi mandiri (isoman), ada juga yang sudah selesai isoman," katanya. Pramesti menambahkan, sebanyak 365 nakes yang positif tersebut menyebar di 38 Puskesmas yang ada di Cilacap. "Dan waktunya juga tidak bersamaan," imbuhnya. Meski banyak nakes yang positif, Dinkes memastikan pelayanan kesehatan masyarakat oleh Puskesmas tetap jalan. Pihaknya mengintruksikan kepada setiap Puskesmas, jika saja ada nakesnya yang terkonfirmasi positif untuk dilakukan tracing testing dan sterilisasi ruangan. "Kalau perlu pelayanan dibatasi 2x24 jam untuk proses sterilisasi," pungkas Pramesti. Sementara itu, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji meminta kepada camat, lurah dan kades untuk memantau PPKM darurat di wilayah masing-masing. Pasalnya, kasus Covid-19 di Kabupaten Cilacap masih tinggi. Tak hanya itu, dalam lima hari terakhir, dari 1-5 Juli, kasus kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Cilacap mencapai 127 orang. Pada 1 Juli tercatat ada 23 kasus kematian, 2 Juli 26 kasus, 3 Juli 28 kasus, 4 Juli 17 kasus dan 5 Juli 33 kasus. Menurut Bupati, memperketat PPKM Darurat adalah langkah yang efektif dalam mengatasi kenaikan angka Covid-19. Pihaknya pun tak ingin ada lebih banyak korban lagi. "Camat-camat harus memantau, yang sakit bisa di rumah isolasi mandiri. Ini nanti tugasnya Pokdar untuk koordinasi. Yang terpenting saat ini adalah menjaga masyarakat, jangan sampai banyak korban lagi," kata Bupati. Hingga 5 Juli, kasus aktif di Cilacap mencapai 2.663 kasus. Dari jumlah tersebut, klaster keluarga masih mendominasi. Yakni sebanyak 171 keluarga. Kemudian klater pondok pesantren di Cimanggu sebanyak 13 orang, klaster hajatan di Cimanggu sebanyak 11 orang, klaster nakes di Karangpucung 4 orang dan klaster apotek di Majenang sebanyak 4 orang. "Ingat protokol kesehatan harus diterapkan jangan sampai itu lupa, keluar harus pakai masker. Terapkan 5M, mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Semoga Cilacap bisa kembali zona hijau," imbuhnya. (nas/ray)

Tags :
Kategori :

Terkait