Pemberdayaan Warga Binaan di Lapas Nusakambangan Disebut Belum Optimal, Dari 448, Baru 120 WBP yang Terfasilit

Senin 21-06-2021,11:11 WIB

MEMBATIK: Warga binaan pemasyarakatan Lapas Permisan Nusakambangan memperlihatkan skill membantik. CILACAP - Pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan (WBP), terutama pada WBP yang sudah dianggap tidak berbahaya, pada Lapas di Nusakambangan dianggap belum optimal. https://radarbanyumas.co.id/20-wbp-lapas-kelas-ii-a-purwokerto-ikuti-pelatihan-las-listrik/ Di Lapas Permisan, Lapas Non Maximum Security, dari jumlah 448 WBP, baru sebanyak 120 WBP yang mengikuti pelatihan keterampilan. Kepala Lapas Permisan Nusakambangan Sopian mengakui, pelaksanaan pemberdayaan WBP ini belum maksimal, diantaranya disebabkan sarana dan prasarana yang masih terbatas. "Memang belum maksimal, tetapi mengingat masalah tempat, dan sumber daya manusia dari warga binaan itu sendiri," kata Sopyan setelah Peresmian Galeri Wijayakusuma, di Permisan, Sabtu (19/6). Sopian menambahkan, sesuai undang-undang, semua warga binaan, baik yang pidana mati, seumur hidup maupun pidana sementara, terpidana kasus narkoba, teroris maupun pidana umum memiliki hak yang sama dalam mengembangkan diri. Sejumlah Pelatihan keterampilan telah dilaksanakan yang diikuti olehh warga binaan meliputi pemembuatan batik, kaligrafi, sablon, menjahit, membuat roti (bakery), membuat sabun, keset, dan sejumlah kerajinan lainnya yang berjumlah sekitar 11 jenis kegiatan. “Potensi yang diunggulkan batik, karena batik sudah cukup lama dan menyerap tenaga yang lebih banyak dari pada yang lain. Harapan saya, target keluar dari situ bisa memiliki kegiatan yang sifatnya produktif,” imbuhnya. Supangat Riyadi, seorang WBP asal Banjarmasin menceritakan, dia mengikuti pelatihan secara bertahap, dari semula tidak bisa membatik sampai bisa membatik dan mendesain sendiri. “Semua dilatih dari tidak bisa menjadi bisa, mulai dari mendesain, mewarnai hingga finishing,” kata Supangat yang telah menjalani hukuman selama lima tahun di Nusakambangan. Dengan ketrampilannya saat ini, dia mengaku bisa membuat batik berbagai genre seperti batik tulis, print, cap dan kombinasi. “Saya berniat bisa kembangkan batik di wilayah saya (Banjarmasin), karena disana masih minim, nanti kalau ada teman dan modal bisa buka usaha batik di sana,” pungkasnya. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait