Perajin Bambu Desa Mujur Kebanjiran Orderan, Sebulan 3.000 Lampion untuk Diekspor

Senin 14-06-2021,11:45 WIB

KREATIF: Perajin bambu Desa Mujur membuat kerjinan lampu. RAYKA/RADARMAS CILACAP - Perajin bambu Desa Mujur, Kecamatan Kroya banyak menerima pesanan di tengah pandemi Covid-19 sehingga dapat membawa angin segar dan meningkatkan pendapatan ekonomi. https://radarbanyumas.co.id/melalui-batik-klumprit-rosita-ajak-kaum-wanita-bangkit/ "Kami mendapatkan orderan dari Bandung. Dalam sehari kami memproduksi tempat lampu atau lampion itu sebanyak empat buah," kata koordinator perajin bambu Desa Mujur, Surat, Minggu (13/6). Pesanan tempat lampu lampion itu banyak datang ke Desa Mujur. Pasalnya, harganya dinilai paling murah berkisar dari Rp 40 ribu sampai Rp 90 ribu per buah. "Ditahap pertama ini kita ada orderan 100 buah, tahap kedua ada sekitar 400-500 buah dan nanti ditarget sebulannya 1.000-3.000 buah karena akan diekspor. Jadi memang berharap karena untuk kualitas ekspor harus ada quality control dan sejenis," ujarnya. Kendati demikian, saat ini pihaknya masih mengalami sejumlah kendala. Dengan banyaknya orderan yang diterima namun jumlah perajin bambu masih belum banyak. "Kita biasa membuat kerajinan tampah, jadi untuk membuat kerajinan tempat lampu ini masih kurang tenaga ahli. Namun kita terus melakukan regenerasi dan melatih para perajin di Desa Mujur supaya bisa maksimal," ujarnya. Surat mengatakan, sedari dulu Desa Mujur memang dikenal dengan perajin bambu berupa kerajinan tampah. Bahkan tampah hasil para pearajin sudah sering dikirim ke luar daerah seperti Kalimantan dan Papua. "Tentunya hal ini dapat membantu perekonomian warga Desa Mujur apalagi selama pandemi ini perekonomian warga cukup susah," imbuhnya. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait