Nyangkul Tebing Dapat Mortir, Diledakkan Hingga Terdengar Sampai 10 KM, Diduga Peninggalan Belanda

Selasa 08-06-2021,07:21 WIB

MORTIR: Sebuah mortir diduga peninggalan Belanda ditemukan warga di Dusun Sadabumi RT 01 RW 02 Desa Sadabumi Kecamatan Majenang, Minggu (6/6). CILACAP - Sebuah mortir ditemukan di Dusun Sadabumi RT 01 RW 02 Desa Sadabumi, Kecamatan Majenang, Minggu (6/6). Mortir yang sudah berkarat dan diduga peninggalan Belanda, ditemukan warga yang sedang mencangkul tebing di sebuah lokasi di Sadabumi yang rencananya akan dibangun rumah. https://radarbanyumas.co.id/didominasi-kelalaian-29-kasus-kebakaran-dalam-lima-bulan-di-cilacap-renggut-dua-korban-jiwa/ Penemu pertama, Tasir Puryanto mengatakan, saat mencangkul tebing dengan lima rekannya, cangkulannya mengenai benda keras yang dia kira termos. “Semula saya kira termos. Saya teruskan menggali tapi kok tambah besar,” katanya. Dengan hati-hati, dia dan rekannya kemudian mengamati benda keras tersebut, dan bisa memastikan kalau benda tersebut adalah mortir dengan sepanjang 70 cm. “Saya langsung deg-degan. Takut bom masih aktif,” imbuhnya yang kemudian langsung melaporkan ke aparat setempat. Oleh aparat desa, temuan ini langsung dilaporkan ke Kepolisian, dan ditindak lanjuti dan diledakan oleh Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jawa Tengah, Senin (7/6). Lokasi peledakan dipilih di kebun warga yang jauh dari permukiman warga supaya aman. Warga sendiri dilarang masuk ke lokasi ledakan demi menjaga keamanan. “Sudah diledakan. Terdengar 3 kali ledakan,” ujar Sekretaris Desa Sadabumi, Karsam, Senin kemarin. Evakuasi dan ledakan, dia menambahkan, dilakukan oleh lima petugas Jihandak Brimob Polda Jawa Tengah. Dimulai dari memindahkan bom dari lokasi penemuan dan diangkut menggunakan mobil Polsek Majenang. Bom tersebut dibawa menuju kebun warga sejauh kurang lebih 1 KM. Hanya saja, karena akses menuju kebun tidak bisa dilalui mobil, petugas terpaksa meminjam motor warga untuk membawa bom ke lokasi ledakan. “Mobil tidak bisa masuk jadi harus pakai motor. Jalan sempit dan menurun banget,” imbuh Sekdes. Dia menambahkan, ledakan tersebut terdengar keras. Bahkan warga yang berada di kejauhan mendengarnya dengan jelas. Apalagi warga yang tengah berada di kebun atau hutan. “Jarak 10 kilometer masih bisa dengar, apalagi yang di hutan,” tandasnya. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait