Investor Gelontor Dana Rp 108 Miliar, Bupati: Jangan Takut ke Cilacap

Sabtu 29-05-2021,13:23 WIB

Tatto Suwarto Pamuji, Bupati Cilacap CILACAP - Munculnya kasus Covid-19 jenis varian India B.1617.2 dari 13 ABK Kapal MV Hilma Bulker asal Philipina di Kabupaten Cilacap menjadi perhatian nasional, dan regional. https://radarbanyumas.co.id/kondisi-nakes-dan-abk-membaik-rsud-cilacap-mulai-beroperasi/ Bahkan Pemkab Banyumas memberlakukan ASN asal Cilacap yang bekerja di Banyumas untuk bekerja dari rumah. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan, munculnya Covid-19 jenis varian India B.1617.2 menjadi kewaspadaan semua pihak, tetapi ini tidak perlu dikawatirkan secara berlebihan. Dia menegaskan, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 beserta Forkopimda berkomitmen untuk melakukan penanganan dan upaya pencegahan secara serius. "Semua ikut bekerja melawan Covid-19. Varian India B.1617.2 ini harus diselesaikan," tegasnya. Adanya varian baru dari India di saat pandemi belum berakhir, menurut dia jangan sampai mempengaruhi program pemulihan ekonomi nasional, khususnya ekonomi Kabupaten Cilacap. "Jadi jangan takut ke Cilacap. Kita sedang berusaha beradaptasi dengan Covid-19. Tetapi ekonomi harus bangkit, ini penting. Saya sampaikan ke masyarakat Indonesia, jangan takut datang ke Cilacap, Cilacap aman," ungkapnya. Dia membuktikan, di tengah pandemi Covid-19, tidak menghalangi investor untuk datang ke Cilacap. Terakhir tercatat pada Forum Bisnis Cilacap Investor menginvestasikan sebanyak Rp 108 miliar di Kabupaten Cilacap. "Buktinya hari ini investor datang ke Cilacap pada Forum Bisnis Cilacap. Ternyata mereka tidak takut berinvestasi, mereka mau kerjasama dengan Pemkab Cilacap," terangnya. Tatto menegaskan, Cilacap adalah Kabupaten ramah investasi. Dengan disahkannya revisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) menurut dia juga telah memudahkan pengusaha untuk berinvestasi di Cilacap. "Cilacap aman, investor juga aman. Perizinan kita permudah, keamanan saya jamin. Untuk Covid-19 pun kita berupaya untuk bisa kendalikan," jelasnya. Seperti diketahui, ada enam investor yang menanamkan modalnya di Cilacap. Yakni PT. Regina Putri Sejati pada sektor pariwisata, PT. Bangun Griya Sejati, PT. Nirwana Damai Lestari, PT. Livia Anugrah Sejahtera pada sektor perumahan dan pemukiman, Yayasan Muhammadiyah pada sektor kesehatan dan PT. Nuovito Service Indonesia pada sektor pengolahan limbah. Dalam kesempatan ini, Bupati pun mengatakan, akan fokus dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) secara baik. Dalam satu kecamatan ditarget menghasilkan satu produk UMKM unggulan. "Saya mau UMKM produk-nya dijual secara baik. Saya paksakan kepada toko modern, swalayan, mall di pojok corner ada produk-produk UMKM Cilacap. Kalau produk jelek harus diperbaiki. Kalau baik harus dijual," tegas Bupati. Bupati akan mengontrol secara langsung kekurangan produk UMKM Cilacap. Untuk itu, para pelaku UMKM harus serius dalam memperbaiki produknya. "Kekurangan apa, harus dikontrol. Saya akan bertanggung jawab langsung. Saya tantang satu kecamatan satu produk yang baik. Mulai bulan depan Pak Sekda akan turun langsung ke lapangan," pungkasnya. (nas/ray)

Tags :
Kategori :

Terkait