Kian Meluas, Enam Desa di Cilacap Mulai Krisis Air Bersih

Senin 24-05-2021,11:06 WIB

DROPPING: Penyaluran air bersih di Desa Bojong, Kawunganten. CILACAP - Krisis air bersih di Cilacap kian meluas. Kepala Pelaksanaan Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara menyebut, ada enam desa yang saat ini mulai membutuhkan bantuan air bersih. "Setelah melakukan dropping air bersih di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten sebanyak empat tangki, saat ini ada lima desa lagi yang sudah melayangkan permohonan untuk bantuan air bersih," kata dia. https://radarbanyumas.co.id/desa-bojong-kawunganten-mulai-kekeringan-awas-73-desa-di-19-kecamatan-berpotensi-kekeringan/ Dikatakan, lima desa tersebut yakni Desa Purwodadi dan Rawa Apu di Kecamatan Patimuan, Desa Cinangsi, Cisumur, dan Gintungreja di Kecamatan Gandrungmangu. Bantuan air bersih untuk dua desa di Kecamatan Patimuan akan dikirim pada Senin (24/5). Kemudian di Kecamatan Gandrungmangu akan dikirim pada Selasa (25/5) dan Rabu (26/5). "Karena surat permohonan tersebut baru diterima oleh kami jadi baru kami kirim pada tanggal segitu," ujarnya. Dijelaskan Tri Komara, untuk desa yang mengalami krisis air bersih bisa langsung mengajukan dropping air bersih langsung ke BPBD Cilacap melalui Kepala Desa/Kelurahan setempat. "Setelah kami assesment akan dilakukan survei untuk mengetahui medan (lokasi) untuk titik pendistribusiannya," katanya. Tri Komara menghimbau, warga terdampak kekeringan bisa lebih efisien dalam penggunaan air bersih. Selain itu supaya distribusi berjalan dengan baik, warga diharapkan dapat terkoordinir di titik kumpul pendistribusian. "Air bersih digunakan seperlunya untuk masak atau minum, jangan boros-boros dalam penggunaan air. Selain itu dalam pelayanan distribusi agar terkoordinir dengan mengumpulkan warga dalam beberapa titik penyaluran sehingga mempercepat petugas dalam pelayanan," himbaunya. Terkait dengan hal itu, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp90 juta untuk penyaluran air bersih pada musim kemarau karena daerah rawan kekeringan di wilayah itu mencapai 73 desa yang tersebar di 19 kecamatan. "Berdasarkan informasi BMKG, sebagian kecil wilayah Kabupaten Cilacap memasuki awal musim kemarau pada bulan Mei, sedangkan wilayah lainnya pada bulan Juni," pungkasnya. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait