Gelombang Tinggi Perairan Cilacap Sampai 4 Meter, Cuaca Ekstrem Berpeluang Terjadi Empat Hari ke Depan

Kamis 25-02-2021,12:59 WIB

WASPADA: Masyarakat bermain di pantai. di Perairan Selatan Cilacap berpotensi terjadi gelombang tinggi antara 2,5 meter hingga 4 meter. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Memasuki akhir Februari atau mulai Rabu (24/2) hingga Kamis (25/2), perairan selatan Cilacap hingga Samudra Hindia Selatan Cilacap berpeluang terjadi gelombang tinggi, antara 2,5 meter hingga 4 meter. Ini terjadi karena pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 25 knot. https://radarbanyumas.co.id/dilarang-mandi-di-laut-bmkg-cilacap-tiga-hari-kedepan-waspada-gelombang-tinggi/ Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat ke barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 20 knot. "Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar perairan selatan Cilacap hingga Samudra Hindia Selatan Cilacap," kara Prakirawan BMKG Stasiun Metereologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Kurniawan, Rabu (24/2). Oleh karena itu, perahu nelayan, kapal tongkang, kapal fery dan akapal berukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar untuk memperhatikan risiko tinggi keselamatan pelayaran. "Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi kita minta waspada," imbuhnya. Diluar itu, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mendeteksi adanya Pusat Tekanan Rendah (Low Pressure Area - LPA) atau dikenal sebagai potensi bibit siklon di sekitar selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 2 hari terakhir, yang berpotensi dapat berkembang menjadi Siklon Tropis. Bibit siklon diprediksikan masih bertahan dan menunjukkan pergerakan ke arah barat mendekati wilayah laut di selatan Jawa Timur dengan potensi intensitas yang menguat hingga 2 hari mendatang. Dalam hal ini BMKG terus memonitor perkembangan LPA (potensi bibit siklon) tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan dapat menguat menjadi siklon tropis. Keberadaan Low Pressure Area (LPA) atau potensi bibit siklon tersebut cukup signifikan berdampak pada pembentukan pola konvergensi dan belokan angin di wilayah Sumatra Selatan - Jawa - Nusa Tenggara dan secara tidak langsung dapat berdampak pada pembentukan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Selain itu dapat menimbulkan potensi angin kencang di wilayah perairan dan potensi gelombang tinggi di wilayah laut bagian selatan Jawa hingga Nusa Tenggara. "Untuk periode sepekan kedepan (23-28 Februari 2021), BMKG memprakirakan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah, termasuk di sebagian Jawa Tengah," tandasnya. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait