Peringatan Dini Tiga Hari Kedepan, BMKG: Hujan Lebat dan Angin Kencang di Jateng

Rabu 10-02-2021,11:46 WIB

MENEPI: Nelayan di Cilacap Selatan lebih memilih menepi setelah ada imbauan cuaca ekstrem. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - BMKG Cilacap kembali menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem untuk dua hari ke depan. Ini berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer menunjukkan masih aktifnya monsun dingin Asia dan adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya, akibat adanya pusat tekanan rendah di Australia Bagian Utara. Selain itu didukung masa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Jawa Tengah. https://radarbanyumas.co.id/kecelakaan-laut-kembali-terjadi-di-cilacap-perahu-tergulung-ombak-saat-mencari-lobster-tiga-orang-selamat-satu-hilang/ BMKG Ahmad Yani Semarang seperti yang diteruskan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, memprakirakan dalam periode tiga hari ke depan, sejak Selasa (9/2) hingga Kamis (11/2) potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Cilacap dan sekitarnya. Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem. Seperti hujan lebat disertai kilat/petir dan diikuti angin kencang, dan lain sebagainya. "Dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," ungkapnya. Anggota Kelompok Nelayan Sentolo Kawat Kasmin mengatakan, di kondisi seperti ini dirinya lebih memilih untuk tidak melaut. Apalagi kondisi ekstrem ini sudah memakan korban. Seperti kejadian di selatan Pulau Nusakambangan beberapa hari lalu. "Kita nelayan khawatir juga, angin di tengah lautan sedang cukup kencang, ombak juga sedang tinggi," katanya. Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Harry T Djatmiko mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini terkait masih tingginya potensi lebat di beberapa daerah pada 10-11 Februari 2021. Hujan dengan intesitas sangat tinggi berdampak munculnya banjir. "Daerah yang masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan," ungkapnya dalam keterangannya, Selasa (9/2). Selain itu, dikatakannya, daerah yang juga berpotensi hujan lebat adalah Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua. Untuk itu, dia meminta agar masyarakat mewaspadai adanya dampak banjir maupun banjir bandang. Terutama di Banten (siaga), Jawa Barat (siaga), Jawa Tengah (siaga), Jawa Timur (siaga), Aceh (waspada), Sumatera Utara (waspada), Jambi (waspada), Bengkulu (waspada), Sumatera Selatan (waspada), Lampung (waspada). Begitu juga dengan wilayah DKI Jakarta (waspada), DI Yogyakarta (waspada), Bali (waspada), Nusa Tenggara Barat (waspada), Kalimantan Utara (waspada), Kalimantan Timur (waspada), Kalimantan Tengah (waspada), Kalimantan Selatan (waspada), Nusa Tenggara Timur (waspada), Sulawesi Tengah (waspada), Sulawesi Selatan (waspada) dan Papua (waspada). "Puncak musim hujan terjadi pada Januari-Februari 2021, disertai dengan fenomena La Nina dan sejumlah fenomena lainnya yang berdampak terjadinya cuaca ekstrem," ujarnya. (nas/fin/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait