PPSC Dangkal Bikin Kapal Kandas, Kerap Memicu Konflik Antar Nelayan di Cilacap

Jumat 18-12-2020,13:49 WIB

Butuh Pengerukan: Pengerukan PPSC mendesak dilakukan, karena sering menyebabkan kapal kandas. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Pengerukan kolam Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) mendesak dilakukan, karena hal tersebut telah memacu konflik antar nelayan di Kabupaten Cilacap. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, Sardjono mengatakan, kondisi kolam PPSC saat ini cukup dangkal dan menyebabkan kapal yang bersandar di PPSC sering kandas, dan para nelayan kerap berebut bersandar di lokasi yang dalam. "Ini menjadi PR besar kami, karena itu menjadi konflik di para nelayan di Cilacap,” kata Sardjono, Kamis (17/12). https://radarbanyumas.co.id/30-personel-sar-disiagakan-jelang-nataru-di-cilacap/ Sardjono yang kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPC HNSI periode 2020-2025 pekan ini berharap, pengerukan kolam tersebut segera terealisasi, seperti yang pernah disampaikan mantan Menteri KKP Edi Prabowo saat melakukan kunjungan ke Cilacap beberapa waktu lalu. "Kami sudah sampaikan permasalahan yang ada di wilayah Cilacap agar segera direalisasi, dan dilaksanakan sehingga segera menanggulangi kapal-kapal yang keluar masuk ke pelabuhan tidak mengalami kandas,” imbuhnya. Selain itu, HNSI juga mendorong pemerintah untuk melaksanakan program lainnya, yakni untuk memperluas pelabuhan karena sudah overload, serta breakwater di Kemiren, Lengkong atau di Jetis, serta mempermudah perizinan kapal. "Nelayan ingin perizinan kapal bisa dipermudah," tandasnya. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Pradipta Ditiyasa mengatakan, apa yang diharapankan para nelayan tersebut telah didorong di tingkat provinsi, maupun pusat. “Untuk pengerukan Kaliyasa dan pengerukan di kolam PPSC ini selalu disampaikan di berbagai forum baik tingkat provinsi maupun pusat, kami akan terus intensif menyampaikan harapan HNSI ke tingkat provinsi dan pusat,” katanya. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait