Kondisi longsor di Cilacap yang menimpa rumah warga.
CILACAP - Jumlah bencana di Kabupaten Cilacap pada bulan Juni lebih sedikit dibandingkan dengan awal-awal bulan lalu. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, ada delapan kejadian bencana, yakni empat kejadian tanah longsor dan empat kejadian angin kencang.
Kepala Pelaksanaan Harian BPBD Cilacap, Tri Komara mengatakan, akibat kejadian tersebut mengakibatkan empat rumah roboh dan rusak akibat angin kencang. Sedangkan tiga tebing longor, satu turap dan satu talud longsor akibat tanah longsor.
"Satu titik jalan juga tertutup longsor serta ada satu rumah yang rusak. Dan total kerugian akibat bencana pada bulan Juni lalu ini sebesar Rp 89 juta," kata dia melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Heru Kurniawan, Kamis (9/7/2020).
Wilayah yang paling banyak mengalami kejadian bencana di bulan Juni yakni wilayah Cilacap Barat. Adapun kejadian tanah longsor terjadi di Desa Ciwuni Kecamatan Kesugihan, Desa Ciruyung Kecamatan Karangpucung, Desa Bantarpanjang, Desa Panimbang Kecamatan Cimanggu dan Desa Datar Kecamatan Dayeuhluhur.
"Pada bulan ini sebagian wilayah Jawa Tengah khususnya Cilacap sudah memasuki musim kemarau. Perlu diwaspadai kemungkinan dampak musim kemarau khususnya di wilayah yang rentan terkena ancaman bencana kekeringan, kebakaran lahan dan hutan serta ketersediaan air bersih," ujarnya. (ray)