Kemarau Panjang, Panen Kopi Turun 50 Persen

Kamis 23-01-2020,11:21 WIB

CILACAP - Panen kopi di daerah Cilumping dan Cijeruk Cilacap pada tahun 2019 mengalami penurunan drastis. Hasil panenan kopi hanya separuhnya dibandingkan dengan hasil panenan pada 2018. "Kemarin musim kemarau panjang, jadi tanaman kopi tidak bisa bertahan pada cuaca panas. Banyak bunga kopi yang rontok," jelas Suherli, pendamping petani kopi Dayeuhluhur kemarin. https://radarbanyumas.co.id/diduga-korupsi-ratusan-juta-kades-jeruklegi-kulon-ditahan/ https://radarbanyumas.co.id/korupsi-apbdes-jeruklegi-kulon-siapa-menyusul/ Dijelaskannya 2018 panenan mencapai 140 ton pada tanah perkebunan luasan 150 hektare. dikarenakan faktor cuaca yang tidak mendukung 2019 tanaman kopi hanya mampu menghasilkan 70 ton saja. Untuk pemasarannya, para petani kopi memasarkan di Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis dengan harga rata rata Rp 18 ribu per kilogram. Padahal bila para petani bisa memproduksi sendiri, harga jual bisa mencapai Rp 25 ribu per kilogram. Bahkan jika biji pilihan yang sudah di roasting, harganya mencapai Rp 80 ribu per kilogram. "Hampir keseluruhan kita pasarkan di sana. Kalau di Cilacap untuk retail yang sudah di kemas atau sudah menjadi bubuk kopi," kata dia. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait