Potensi Komoditas Lobster Tinggi, Tunggu Kebijakan Pemerintah

Senin 13-01-2020,18:42 WIB

CILACAP - Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengenai ekspor benih lobster terus masih menjadi perbincangan hangat dikalangan nelayan Cilacap. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Sarjono mengatakan, jika kebijakan tersebut sudah terealisasi. Dia berharap, pemerintah segara memberi informasi ke para nelayan supaya tidak menimbulkan polemik berkepanjangan. "Kalau nantinya diperbolehkan lobster ukuran berapa harus diinformasikan secepatnya sehingga tidak menimbulkan polemik. Selain itu, masalah perizinan juga harus dipermudah supaya nelayan tidak ragu-ragu untuk melaut," kata dia. Dijelaskan, dalam hal ini masalah perizinan merupakan kunci supaya perekonomian nelayan Cilacap bisa sejahtera. Kuncinya diperizinan saja, benih lobster di era susi dilarang, jadi para ehu susi permen no 1/2 jadi aturan mata jaring sudah bener, "Harapan kami benih lobster diperbolehkan lebih senang, tapi aturan-aturan harus diperjelas, supaya tidak menimbulkan polemik antara nelayan dengan aparat," imbuhnya. Sarjono mengatakan, hasil lobster di Cilacap banyak. Namun yang ada bukan benih-benihnya melainkan lobster ukuran 50 - 100 gram. "Lobster ukuran 50-100 gram paling banyak, karena Cilacap banyak breakwaternya. Untuk pembenihan ratusan kilo tidak akan habis," kata dia. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait