TANGGUH : BNPB melakukan sosialisasi Desa Tangguh Bencana (Destana) di 12 sekolah di Kecamatan Nusawungu, Kamis (1/8). NASRULLOH/RADARMAS
CILACAP-Sebanyak 55 desa di 10 kecamatan di Cilacap berpotensi terkena dampak apabila terjadi gempa disertai tsunami. Dari jumlah tersebut, beberapa desa yang berada di 7 kecamatan masuk dalam kategori wilayah yang mimiliki potensi dampak yang tinggi. Sementara tiga kecamatan sisanya, masuk kategori sedang.
Tujuh kecamatan dengan klasifikasi dampak tinggi diantaranya Kecamatan Nusawungu, Binangun, Adipala, Kesugihan, Cilacap Utara, Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, memiliki klasifikasi tinggi. Sedangkan Kecamatan Maos, Kampung Laut dan Patimuan memiliki klasifikasi dampak sedang.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan, sepanjang pesisir selatan, dari Kecamatan Nusawungu hingga Patimuan, memiliki ancaman apabila terjadi gempa disertai tsunami.
"Cilacap kota termasuk memiliki ancaman dengan klasifikasi tinggi karena berada di dekat pantai," ucap Tri saat menerima tim Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami BPBD Kebumen, di Lapangan Cemara Sewu Desa Jetis Kecamatan Nusawungu, Kamis (1/8).
Kasubid Peran Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pangarso mengatakan, Cilacap merupakan kabupaten ke-15 dari 24 kabupaten/kota yang direncanakan akan dikunjungi tim Destana BNPB Regional Jawa.
"Dimulai dari Kabupaten Banyuwangi kita akan finish di Kabupaten Serang yang dijadwalkan pada 16 Agustus," ucap dia.
Dia menambahkan, Destana ini dimaksudkan supaya masyarakat mengetahui dan mempersiapkan bahwa daerahnya memiliki potensi ancaman tsunami. Dia juga membantah isu potensi tsunami yang belum lama ini muncul sengaja dimunculkan berbarengan dengan agenda Destana.
"Kita tidak tahu itu akan berbarengan. Tetapi tujuan kami lebih menyiapkan masyarakat kalau daerahnya punya ancaman tsunami," tegasnya.
Pada Destana ini, pihaknya menilai ketangguhan daerah dan desa-desanya dalam, supaya desa tersebut tahu apa kemampuannya dan kekurangannya saat menghadapi bencana.(nas)