KOLOSAN : Aneka tari kolosal yang melambangkan budaya hidup guyub rukun warga Kabupaten Cilacap, memeriahkan puncak peringatan hari jadi.
CILACAP-Prosesi Hari Jadi ke-163 Kabupaten Cilacap, berlangsung Kamis (21/3) kemarin. Prosesi kirab dan penyerahan lambang daerah Jalabhumi Wijayakusuma Cakti, menjadi puncak peringatan tersebut.
Sebelumnya, berbagai rangkaian acara turut memeriahkan Hari Jadi ke -163 Kabupaten Cilacap. Lambang daerah dikirab dari DPRD Cilacap menuju alun-alun Cilacap.
Arak-arakan diiringi dua gunungan hasil bumi. Tarian kolosal 'Guyub Rukun' juga ditampilkan dalam gelaran prosesi kirab tersebut. Tarian ini melambangkan kehidupan sosial masyarakat di Kabupaten Cilacap.
Tak ada pertentangan, perselisihan, dan masyarakatnya hidup dalam ketenteraman. Setelah arak-arakan sampai di alun-alun Cilacap, Ketua DPRD Cilacap, Taswan menyerahkan lambang daerah kepada Bupati, H Tatto Suwarto Pamuji.
Penyerahan tersebut merupakan representasi penyerahan mandat masyarakat kepada pemerintah dalam mengelola daerahnya.
“Meski perayaan dilaksanakan secara sederhana, namun tidak mengurangi kemeriahan momentum hari jadi. Ini menunjukkan bahwa kecintaan dan rasa handarbeni masyarakat kepada Hari Jadi Kabupaten Cilacap cukup dalam. Sehingga menjadi modal utama untuk bersama-sama membangun dan mewujudkan Kabupaten Cilacap yang sejahtera melalui Bangga Mbangun Desa”, kata Ketua Umum Panitia Peringatan Hari Jadi ke –163 Kabupaten Cilacap, Saeful Hidayat.
Selain dimeriahkan gelar tari massal, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat menyajikan atraksi terjun payung. Aktraksi yang dilakukan oleh 11 personel penerjun payung profesional, cukup menyita perhatian masyarakat, terutama saat menyaksikan keterampilan para penerjun payung.
Dandim Cilacap, Letkol (Inf) Wahyo Yuniartoto mengatakan, atraksi tersebut merupakan wujud persembahan Kodim 0703/Cilacap dalam memberi sport dan motivasi masyarakat Cilacap.
Menurutnya, ke 11 penerjun payung tersebut sudah mengantongi minimal 1.500 penerjunan, bahkan mereka merupakan penerjun kelas internasional.
"Mereka baru balik dari Hongaria, Jerman, dan Australia. Ini merupakan edukasi dengan bekerjasama dengan segenap forkopimda. Kita lebih banyak mampu dan bisa memberikan ruang masyarakat untuk menunjukan kreatifitas dan inovasi ke depannya," kata dia.
salah satu penerjun payung perempuan, Sersan Satu Kowad, Dessy Alvionita mampu bermanuver dari ketinggian 3.500 feet dengan membawa bendera Merah Putih berukuran besar, dan berhasil melakukan pendaratan dengan sempurna di titik landasan alun-alun Cilacap. "Ini baru pertama kalinya saya terjun payung di Cilacap dan pemandangan Cilacap dari ketinggian 3.500 feet sangat indah," ujarnya.
Sementara itu, Panitia Hari Jadi Kabupaten Cilacap tingkat Kecamatan Majenang. Lomba ini justru digelar malam hari, bertepatan dengan malam tasyakuran Hari Jadi, Rabu (20/3) malam.
Peserta lomba adalah tim Penggerak PKK dari seluruh desa, perwakilan sekolah hingga organisasi dan dinas instansi yang ada di sana. Tiap peserta menyusun tumpeng dengan berbagai atribut. Termasuk ornamen yang mencirikan hari jadi. Usai penilaian, seluruh tumpeng ini menjadi suguhan bagi tamu undangan yang hadir di malam resepsi itu.
Camat Majenang, Oktrivianto Subekti mengatakan, panitia menggelar berbagai lomba untuk memeriahkan peringatan hari jadi. Salah satunya adalah lomba tumpeng tersebut.
"Ada sejumlah lomba yang sudah dan akan digelar untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Cilacap," kata dia. (ray/har/din)