HIJAU : Jalur hijau di Majenang masih berkutat di dalam kota.HARYADI/RADARMAS
MAJENANG - Jalur hijau yang ada di Kecamatan Majenang, jumlahnya masih sangat terbatas. Saat ini jalur tersebut tertumpu di pusat kota. Sementara jalur lain belum tersentuh penghijauan. Meskipun jalur itu masih berada di wilayah kawasan kota.
"Masih fokus di dalam kota," ujar Reza Pradita. Bendahara Kelompok Tani Bina Alam Lestari itu mengatakan, masih ada ruas jalan yang belum tersentuh. Keduanya adalah Jalan Margasari dan Cigobang yang kini telah berkembang setelah adanya jembatan Cijalu 2.
Sisi jalan ini masih sangat minim pohon peneduh. Menurutnya, Jalan Cigobang dulu pernah mendapatkan bantuan CSR dari salah satu BUMN di Cilacap. Bantuan itu berupa benih pohon dan ditanam bersamaan dengan kegiatan yang dihelat oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap.
"Tapi sekarang tidak tersisa. Pohon pada mati," kata dia. Namun dia menyadari, penamanam pohon bukan urusan mudah karena membutuhkan waktu lama. Terlebih ada saluran irigasi seperti yang ada di Jalan Margasari.
Selain itu, di sana juga sudah terpasang lampu penerangan jalan umum. Sementara Jalan Cigobang sudah padat perumahan warga dan dilakukan pelebaran, beberapa waktu lalu. "Memang tidak mudah karena banyak faktor," ungkap0nya.
Karena itu, dia meminta agar jalur hijau yang sudah ada tetap dipertahankan. Seperti dengan perawatan atau pengeprasan yang dilakukan secara rutin. Selain itu, pohon yang tumbang bisa segera dicarikan pengganti.
"Dirawat saja yang sudah ada," imbuhnya. Sementara itu, pepohonan yang ada di jalan utama sudah memberikan kesejukan saat cuaca panas. Pemerintah Kabupaten Cilacap sudah membangun pragola, mirip halte dengan dilengkapi tanaman merambat. Bangunan ini ada di komplek alun-alun Majenang dan biasa dimanfaatkan warga saat beristirahat. (har/din)