CILACAP–Menurunnya kesadaran kebersamaan dalam bermasyarakat, di Kabupaten Cilacap khususnya pada era milenial ini, dianggap merupakan sebuah langkah mundur kehidupan sosial.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Cilacap, Achmad Arifin Santosa mengatakan, perlu upaya kongkrit dalam mengembalikan kebersamaan yang dulu sudah menjadi budaya.
GEBRAK : Masyarakat Desa Tritih Wetan Kecamatan Jeruklegi mengikuti kegiatan Gebrak Gotong Royong, Jumat (11/5). NASRULLOH/RADARMAS
"Perlu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat berdasarkan kebersamaan dan keanekaragaman menuju penguatan integrasi sosial melalui gotong royong," ujarnya saat Gebrak Gotong Royong serentak se Jawa Tengah yang dilaksanakan di Lapangan Desa Tritih Wetan Kecamatan Jeruklegi, Jumat (11/5).
Menurut dia, rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat perlu ditingkatkan dalam merasakan hasil-hasil pembangunan. Dengan Gebrak Gotong Royong ini, diharapkan akan mengembalikan rasa kebersamaan masyarakat kepada lingkungan sekitar.
"Kita harap kegiatan seperti ini bisa dilakukan setiap minggu di masyarakat. Tidak hanya Tritih Wetan, tetapi juga desa dan kelurahan lainnya," ungkapnya. Pihaknya bersama kecamatan dan desa juga akan memantau jalannya kegiatan gotong royong di tempat lain.
"Peran Pemerintah Desa dalam hal ini sangat signifikan," tegasnya.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji saat membuka kegiatan mengatakan, akhir akhir ini budaya kerja yang terangkum dalam semangat gotong royong semakin memudar.
Meski begitu, di kabupaten Cilacap kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan melalui gotong-royong belum sepenuhnya hilang.
gar tetap lestari, Tatto meminta kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan kali ini saja dan di Tritih Wetan saja, tetapi juga diikuti desa – desa lainnya secara berkesinambungan.
“Jangan hanya sekarang, tetapi bulan depan juga tetap harus dilakukan untuk mengembalikan kesadaran masyarakat," jelasnya. (nas/)
Tags :
Kategori :