Sakit Lupus, Fairuz Siswi SMPN 5 Cilacap Tetap Semangat

Kamis 12-04-2018,10:00 WIB

Kerjakan Soal USBN Sambil Berbaring CILACAP - Semangat siswi SMPN 5 Cilacap, Fairuz Imani Puspitasari dalam menuntut ilmu, pantas ditiru. Dengan kondisi kesehatan yang tidak begitu prima karena sakit lupus yang dideritanya, dia masih semangat mengikuti Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) meski dengan posisi berbaring. Pengawas dari SMPN 5 Cilacap, Komarudin Barkah Ahmad yang mengawasi Fairuz mengerjakan soal USBN di rumahnya mengatakan, untuk mapel Matematika yang relatif menyulitkan saja, hampir sebagian besar soal bisa diselesaikannya. SEMANGAT : Meski sambil berbaring akibat penyakit lupus yang dideritanya, Fairuz Imani Puspitasari tetap semangat mengerjakan soal USBN. Dua orang pengawas juga setia menunggu.YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS Meski begitu, terkadang Fairuz harus beristirahat sejenak jika sudah merasa agak pusing. "Setahu saya hanya satu soal yang tertinggal," ujarnya ketika ditemui Radarmas. Dia menjelskan, n untuk Fairuz dan peserta didik lainnya yang masuk kriteria berkebutuhan khusus, pengawasan yang diterapkan dengan modal semi silang. Satu pengawas dari sekolahnya sendiri dan satu pengawas lainnya dari luar sekolah. "Normalnya pengawasan full silang," jelasnya. Menurut dia, Fairuz tidak mampu mengerjakan soal dengan posisi duduk. Jika diangkat sedikit posisinya dari tiduran dalam waktu yang agak lama, dia akan langsung muntah. Pengawas mempersilahkan Fairuz jika sewaktu-waktu saat beristirahat ingin minum atau hanya sekedar makan kecil."Dia juga butuh untuk tenaganya," ungkap Komarudin. Kepala SMPN 5 Cilacap, Hj Rowakhidah Sag Mpd mengatakan, pada awalnya dia sedikit bingung dengan kondisi Fairuz terkait pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) nantinya. Sekolah bahkan sudah menpersiapkan kendaraan antar jemput khusus untuk Fairuz agar bisa melaksanakan UNBK di sekolah. "Meski dalam posisi berbaring tapi di sekolah," ujarnya. Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Marsudiyana saat melakukan monitoring ke SMPN 5 Cilacap mengatakan, Fairuz sudah didaftarkan ke provinsi untuk mengikuti UNBK dengan model soal remote. Dengan model soal remote Fairuz bisa mengerjakan UNBK di rumah. Rabu (11/4) kemarin, Fairuz tidak bisa mengikuti USBN hari ketiga dikarenakan harus berobat ke Jogjakarta. Terkait USBN tahun ini, siswa kelas IX SMP harus lebih siap. Sebab mata pelajaran yang masuk USBN jumlahnya lebih banyak dibandingkan tahun lalu."Ada sebelas mapel. Tahun lalu hanya tiga," ujar Ketua Komda Majenang, Suwarno, Rabu (11/4) kemarin. Dia mengatakan, tahun lalu siswa hanya mengerjakan soal IPA, IPS dan Matematika. Sementara tahun ini ditambah dengan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Olahraga, Teknik Informatika (TIK), Agama dan Seni Budaya. Dia menjelaskan, sekolah yang sudah menjalankan Kurikulum 2013 hanya 11 mapel ujian. Sementara yang masih memakai kurikulum KTSP 2006, siswa harus berhadapan dengan 10 mapel ujian. "Jadi ada yang sudah pakai 2013, ada juga yang masih KTSP," ungkapnya. Selama dua hari pelaksanaan USBN, pihaknya mencatat ada 3 siswa yang tidak ikut ujian. Alasannya karena tengah sakit. Mereka nantinya akan diikutkan pada ujian susulan yang akan dimulai pada 30 April. "Ada tiga anak yang tidak ikut ujian. Masih diberi kesempatan ikut ujian susulan," jelas dia. Menurut dia, pelaksanaan ujian susulan ini, digelar di sekolah asal. Materi soal akan didistribusikan sesuai dengan kebutuhan siswa. Sebab ada siswa yang tidak mengikuti ujian pada mata pelajaran tertentu saja. "Distribusi soal sesuai kebutuhan siswa," tandasnya. (yda/har/din)

Tags :
Kategori :

Terkait