Giant Baby di Cilacap Sempat Diduga Kembar

Rabu 28-03-2018,08:00 WIB

MAJENANG - Bayi jumbo atau giant baby yang dilahirkan oleh Suryati (31), warga Desa Kutasari RT 03 RW 02 Kecamatan Cipari, memang tidak disangka sebelumnya. Tidak hanya Suryati dan suaminya, Suyatno (38), para tetangga juga tidak pernah menduga sama sekali. Menurut Suryati, sejumlah tetangga sempat mengiri dirinya akan melahirkan anak kembar. Dugaan ini berdasarkan ukuran perut yang tampak lebih besar. "Tetangga mengira anak saya kembar karena perut besar," kata dia. JUMBO : Bayi jumbo ini saat masih berada dalam kandungan ibunya sempat diprediksi sebagai bayi kembar. HARYADI/RADARMAS Selama janin berada dalam kandungan, dirinya tidak pernah merasakan kelainan. Mulai dari saat kandungan masih di bawah 4 bulan. Dia beberapa kali merasa ingin menyantap rujak atau menu sejenisnya. "Saat ngidam juga tidak ada yang aneh. Paling ingin makan rujak. Tidak ada yang aneh," ujarnya. Namun perut besar ini membuat dirinya seperti sulit bergerak. Terlebih saat usia kehamilan kian bertambah. Hingga intesitas kegiatan yang mengandalkan gerak badan, mulai berkurang. "Gerak sepertinya sulit dan berat," kata dia. Komisaris Rumah Sakit Umum (RSU) Duta Mulya, dr Tatang Mulyana SPOG mengatakan, pihaknya akan terus memantau perkembangan anak tersebut. Kedua orang tuanya diminta untuk melakukan pemeriksaan secara rutin agar bisa mendeteksi jika bayi ada kelainan. "Kita akan pantau. Tidak hanya saat masih disini, tapi setelah pulang," kata dia. Pemantauan ini dilakukan untuk menghindari gejala bayi kekurangan kadar gula. Kondisi ini biasanya terjadi jika sang ibu mengalami diabetes melitus atau gula. "Kebalikan dengan ibunya. Giant baby saat lahir anak bisa kekurangan gula. Kalau tidak terdeteksi bisa menimbulkan kematian," ungkapnya. Setahun lalu, bayi jumbo juga pernah lahir dari rahim Fitriyah (28), warga Desa Cilempuyang, RT 03 RW 05 Kecamatan Cimanggu. Ajaibnya, bayi ini lahir melalui proses persalinan normal di Puskesmas Cimanggu 1. Berat bayi saat lahir mencapai 5,4 kilogram. Proses persalinan ini sempat mengalami hambatan. Pundak bayi tertahan hingga petugas medis menerapkan teknik mc robert. Dalam tekhnik ini, posisi ibu diubah agar memudahkan bayi keluar dari rahim. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Teguh Riyadi mengatakan, sejak kelahiran bayi seberat 5,4 kilogram buah hati pasangan Fitriyah dan M Nurkholis di Cimanggu 31 Juli 2017 lalu, sampai saat ini belum dapat memberikan data pasti terkait berapa jumlah kelahiran bayi raksasa di Cilacap. Dari data yang dihimpun Radarmas dari berbagai sumber, bayi Majenang dengan bobot 5,8 kg tersebut masuk sebagai 5 besar bayi berukuran raksasa yang terlahir di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2009 sampai 2018. (har/yda/din)

Tags :
Kategori :

Terkait