Satu Dasawarsa, Cilacap Tujuh Kali KLB

Selasa 27-03-2018,08:00 WIB

CILACAP - Selama kurun waktu 10 tahun terakhir, setidaknya 7 Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Cilacap. Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap memastikan, KLB paling adalah keracunan makanan tongkol di Kampung Laut. Itu menjadi KLB pertama di tahun ini. Sedangkan yang kedua LB keracunan kluban di Adipala 2 tahun lalu. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Bachtiar Achmad mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan KLB keracunan makanan tongkol di Kampung Laut. Sampel sisa tongkol yang dikonsumsi warga Kampung Laut, saat ini sudah dibawa ke Balai Laboratorium Semarang untuk diteliti lebih jauh apa sebenarnya penyebab terjadinya keracunan. "Sampai Senin (26/3) siang, 4 orang masih menjalani rawat inap," ujarnya ketika ditemui Radarmas, Senin (26/3). Dia menjelaskan, jumlah fix korban keracunan tongkol di Kampung Laut sebanyak 111 orang. Warga yang masih menjalani rawat inap di Puskesmas Kampung Laut yaitu Rum, Amah, Darsih dan Samiah. "Selain keempatnya, semua sudah bisa pulang," jelasnya. Dia menduga penyebab keracunan tongkol bisa dari kualitas ikan tongkol atau cara penyajian yang kurang tepat. Setelah dari laut, dimungkinkan ikan tidak langsung disimpan di freezer, sehingga membuat kesegaran ikan menurun. "Saat itu bakteri Salmonella bisa berkembang," ungkap Bachtiar. Untuk memastikan penyebab pasti keracunan masih harus menunggu hasil dari Balai Laboratorium Semarang karena laboratorium yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap saat ini belum mampu melakukan penelitian untuk kasus keracunan makanan. "Satu minggu ke depan mudah-mudahan bisa keluar," pungkasnya. Di tempat terpisah Kepala Puskesmas Kampung Laut, Suwono mengatakan, hingga Senin (26/3), dari total 47 pasien KLB sudah pulang 41. "Tinggal 5 yang tersisa," ujarnya. Sedangkan untuk pasien rawat jalan, dari sebelumnya terlaporkan 27 orang, kemarin bertambah 28 orang menjadi total 55. Dia mengatakan, meskipun sudah diperbolehkan pulang, pihaknya tetap meminta eks pasien tetap melakukan kontrol ke Puskesmas atau klinik kesehatan lainnya. "Kami juga terus monitor, barangkali ada yang belum tertangani," ujarnya. Sementara soal bantuan medis, pihaknya mengaku sejauh ini sudah mencukupi. "Bahkan berlebih," tambahnya. (yda/nas/din)

Tags :
Kategori :

Terkait