Terutama di Wilayah eks Kotip Cilacap
CILACAP - Kepadatan penduduk dan bangunan atau gedung yang terus meningkat, dinilai merupakan isu strategis permasalahan lingkungan perkotaan di Kabupaten Cilacap, yang merayakan Hari Jadi Ke-162 hari ini, Rabu (21/3).
Permasalahan kepadatan eks Kotip Cilacap semakin kompleks dengan perkembangan jumlah penduduk yang sangat tinggi, terutama penduduk yang tidak tetap. Kondisi ini juga masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan Pemkab Cilacap.
Direktur Mitra Institute, Dwi Agus Wahyudi mengatakan, jumlah penduduk merupakan ancaman terbesar bagi masalah lingkungan hidup.
Pertambahan penduduk yang cukup tinggi di Cilacap, menurut dia telah melampau kemampuan daya dukung lingkungan untuk meregenerasi sendiri. "Ini berimbas pada kualitas hidup warga yang makin rendah," jelasnya Selasa (20/3).
Masalah persampahan di Cilacap terutama sampah yang dibuang ke badan sungai atau berserakan di tempat terbuka, juga perlu disikapi dinas terkait.
Keindahan kota tidak dapat didapat, dan sungai tidak dapat berfungsi sebagaimana semestinya, yakni fungsi transportasi, konservasi, rekreasi, dan sebagainya.
"Akibat air yang tidak mengalir lancar dan rusaknya ekosistem sungai," imbuhnya.
Ke depan, menurutnya perlu perencanaan makro dan mikro terkait dengan penataan kawasan bantaran sungai dan sistem sanitasi di Kota Cilacap.
Karena antara Daerah Aliran Sungai (DAS) dan sanitasi saling berkaitan, maka dalam perencanaan dan pembangunan jaringannya harus ada keterpaduan diantara keduanya.
Kegiatan-kegiatan inovasi, menurutnya juga diperlukan diantaranya rehabilitasi talud sungai, jalan inspeksi, pemberdayaan masyarakat, normalisasi DAS, pembangunan bank sampah, dan lain sebagainya.
Benefit yang diperoleh dari kegiatan tersebut adalah meningkatnya kualitas air tanah dan menurunnya penyebaran bibit penyakit menular di perkotaan. "Tentunya perlu partisipasi semua pihak untuk mengimplementasikan hal tersebut," pungkasnya. (nas/din)
Tags :
Kategori :