Daftar Tunggu Rusunawa Cilacap Capai 419

Kamis 15-03-2018,10:00 WIB

Jumlah Kamar Hanya 384, CILACAP-Minat masyarakat Cilacap menempati Rumah Susun Sewa (Rusunawa) cukup tinggi. Catatan UPT Rusunawa Kabupaten Cilacap, sejak Januari 2017 hingga Maret 2018, daftar tunggu calon penghuni mencapai 419 orang. Itu jauh melampaui jumlah kamar yang berada pada 8 blok Rusunawa, yakni Rusunawa Tegalkamulyan dan Pandanarang yang hanya 384 kamar. Penuh : Dari total kamar 384 yang ada di Rusunawa Tegalkamulyan maupun Pandanarang, saat ini semua terisi. Jumlah tersebut dirasa tidak mencukupi, mengingat minat masyarakat menempati Rusunawa cukup tinggi.NASRULLOH/RADARMAS Kepala UPT Rusunawa, Mulyadi mengatakan, pihaknya kewalahan menerima banyaknya pendaftar penghuni rusun. Dari total daftar tunggu, hingga saat ini baru terpenuhi 287 orang. “Sisanya masih harus nunggu ada kamar kosong,” jelasnya, Rabu (14/3). Melihat jumlah kamar yang tersedia dan minat masyarakat yang mau menempati rusun cukup tinggi, dia menilai perlu bagi Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk mempertimbangkan pembangunan rusunawa baru. "Rusunawa baru sangat diperlukan," jelasnya. Menurutnya, fungsi Rusunawa sebenarnya hanya menjadi hunian sementara bagi nelayan atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Sebagian besar penghuni Rusunawa merupakan keluarga muda yang ingin mandiri atau pisah dengan orang tua. Oleh karena itu, pihaknya membatasi batas waktu maksimal menempati rusunawa adalah tiga tahun. Itu aturan yang harus ditaati penghuni, dan sudah tercantum dalam perjanjian pada awal sewa. Apabila melebihi waktu tersebut, pihaknya tidak segan meminta penghuni tersebut untuk angkat kaki dari Rusunawa. “Gantian dengan yang lain, yang sudah masuk daftar tunggu,” ujarnya. Soal Rusunawa yang terkesan kumuh dan banyak kerusakan, menurutnya selain perilaku penghuni yang kurang memperhatikan kebersihan dan keindahahan, juga soal terbatasnya anggaran. Akibatnya, perawatan Rusunawa tidak maksimal. Tahun 2017, anggaran perawatan yang hanya Rp 100 juta, menurutnya hanya cukup untuk digunakan perbaikan hal yang penting saja, diantaranya kebocoran pipa saluran air. Sementara pengecatan tidak bisa dilakukan dengan alokasi anggaran sebesar itu. "Sejak berdiri 2006, Rusunawa Tegalkamulyan belum pernah dicat ulang," ungkapnya. Dengan rencana Pemkab menambah anggaran menjadi Rp 200 juta di tahun 2018, oerawatan diharapkan bisa lebih maksimal. "Banyak kerusakan yang harus diperbaiki," pungkasnya. (nas/)

Tags :
Kategori :

Terkait