Pemkab Cilacap Tak Sinergis dengan Pusat

Sabtu 10-03-2018,10:00 WIB

Soal Penanganan Kawasan Kumuh CILACAP-Persoalan pemukiman kumuh tidak hanya menyangkut fisik wilayah. Ada banyak faktor pendukung lain yang jadi penyebab perkumuhan, di antaranya perilaku masyarakat. Direktur Mitra Institute, Dwi Agus Wahyudi mengatakan, penanganan wilayah kumuh tidak akan selesai hanya dengan program fisik seperti pembangunan jalan stapak dan drainase. Partisipasi masyarakat merupakan poin penting dalam penanganan persoalan ini. KUMUH : Wilayah RT 05 / RW 03 Kelurahan Cilacap masuk wilayah kategori kumuh. Genangan air biasa masuk ke dalam rumah saat musim hujan dan menjadi masalah rutin setiap tahun.NASRULLOH/RADARMAS Terutama menggugah kesadaran masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat. "Lingkungan juga harus pro aktif," jelasnya, Jumat (9/3). Meskipun masih dalam kategori kumuh ringan, Pemkab tidak bisa bersikap santai. Menurutnya, perlu sikap jelas dan program yang terukur. Sejauh ini penanganan perkumuhan masih diinisiasi dan mengandalkan anggaran pemerintah pusat. "Pemkab belum sinergis dengan pusat," ungkap pria yang pernah menjadi tenaga ahli PNPM ini. Pusat dengan beberapa programnya diantaranya melalui PNPM perkotaan, dan saat ini Kotaku (kota tanpa kumuh) belum diimbangi dengan program riil dari Pemkab. "Mungkin dirasa belum mendesak," imbuhnya. Sunarto, warga RT 05 / RW 03 Kelurahan Cilacap kecamatan Cilacap Selatan yang dimasukan dalam kategori kumuh mengatakan, ada beberapa persoalan dihadapi warganya. Di antaranya saat musim hujan, genangan air seringkali masuk rumah rumah warga. Drainase yang berada tepat di tengah jalan setapak menjadi penyebabnya. "Pintu keluar air di ujung drainase sering mampet," jelasnya. Masalah lainnya adalah saat musim nyamuk. Meskipun jarang ditemukan warga yang terkena penyakit demam berdarah, tetapi upaya foging mutlak diperlukan. (nas/din)

Tags :
Kategori :

Terkait