Ratusan GTT SD di Cilacap Izin Massal

Rabu 10-01-2018,11:30 WIB

Desak SPT Segera Diterbitkan CILACAP - Sebanyak 187 Guru Tidak Tetap (GTT) jenjang SD di wilayah Cilacap Selatan kompak izin tidak mengajar. Salah satu dampak langsung dari tidak adanya GTT, peserta didik dipulangkan lebih cepat. Humas Forum GTT PTT Kabupaten Cilacap, Johan Kurniadi mengatakan, izin tidak mengajar bersama sudah dilakukan para GTT SD di Cilacap Selatan sejak Senin (8/1) sampai Selasa (9/1). BERMAIN : Sampai pukul 09.30 WIB lebih, peserta didik salah satu sekolah negeri di Kota Cilacap masih tampak bermain karena belum ada guru yang masuk untuk mengajar.Yudha Iman Primadi/radarmas Menurut dia, dengan mengajukan izin tidak mengajar bersama-sama, GTT tidak melanggar aturan. "Izin tidak mengajar maksimal hanya tiga hari. Kita belum tahu apakah Rabu (10/1) teman-teman sudah bisa kembali untuk mengajar," ujarnya. Dia mengatakan, dengan tidak adanya GTT yang mengajar, forum berharap guru-guru PNS tetap mampu menjalankan proses belajar mengajar di masing-masing sekolah dengan maksimal. "Kami tidak ingin merugikan peserta didik atau wali murid dengan mogok mengajar," tegas dia. Johan menjelaskan, dasar untuk bersama-sama mengajukan izin tidak mengajar yaitu melaksanakan kesepakatan bersama dari rapat Forum Komunikasi GTT PTT Cilacap di Bantarsari beberapa waktu lalu. Izin bersama pun dilakukan atas kesadaran masing-masing anggota dan tidak dengan intervensi atau paksaan.   "Jadi mau ikut izin bersama atau tidak dipersilahkan. Semua dikembalikan kepada masing-masing GTT bagaimana usaha yang bersangkutan agar SPT bisa cepat keluar," ungkap dia. Salah satu wali murid yang namanya enggan dikorankan kepada Radarmas mengatakan, putranya yang biasanya pulang paling cepat pukul 12.30 WIB, beberapa hari terakhir pulang lebih cepat. Sang anak bercerita bahwa beberapa jam pelajaran kosong. Bahkan yang cukup disayangkannya putra pertamanya bercerita disuruh mengepel oleh gurunya. "Terus terang saya kurang bisa menerima kalau peserta didik sampai disuruh mengepel," ungkapnya. Dari pantauan Radarmas di salah satu SDN yang berada di tengah kota, peserta didik pukul 10.00 WIB sudah ada yang pulang. Salah satu warga sekolah, Iman mengaku sekolah cukup kerepotan dengan tidak mengajarnya seluruh GTT di sekolah tersebut secara bersama-sama. "Apalagi jumlah GTT di sini jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan guru PNSnya. Tentu kami sangat kerepotan," kata dia. (yda)

Tags :
Kategori :

Terkait