Jalur Utama Kroya Tetap Macet

Jumat 05-01-2018,15:00 WIB

Opsi Satu Arah Ditolak KROYA-Opsi verboden atau satu arah untuk Jalan Ahmad Yani Kroya, ditolak oleh pengendara serta para pemilik toko. Sebab untuk jalur alternatif di Kroya sangat jauh, sehingga sangat tidak efektif jika dibuat satu arah untuk Jalan Ahmad Yani. “Kecuali ada jalan alternatif yang dekat. Misalnya fly over di Ngasem, sehingga kendaraan yang dari arah Cilacap bisa masuk ke fly over. Sedangkan jalan ahmad Yani hanya ungtuk yang dari arah Purwokerto,”kata Suwanto (41) salah seorang pengendara. MACET : Sampai saat ini, jalur utama Kroya masih tetap menjadi langganan macet.DARYANTO/RADARMAS Menurut dia, opsi jalan satu arah di Ahmad Yani saat ini belum tepat. Kecuali pemerintah membuat jalan baru yang lebih dekat dengan kelengkapan fly over, sehingga ada pilihan yang lebih baik. “Namun kalau harus memutar terlalu jauh maka itu bukan opsi melainkan kegagalan pemerintah mengatur lalulintas kota agar tidak macet,”tandas dia. Bukan hanya para pengendara yang keberatan dengan opsi satu arah, para pemilik toko di Jalan Ahmad Yani juga mengaku keberatan. Sebab dengan jalur satu arah, ada sisi yang ramai dan sisi yang sepi “Mungkin satu arah itu bisa mengatasi kemacetan, namun tentu pemilik toko seperti kami yang dirugikan,”kata Taufik pemilik toko di Jalan Ahmad Yani. Taufik mengaku, dua jalur seperti ini memang sudah ideal. Hanya saja untuk mengurangi volume kendaraan agar semuanya tidak menggunakan jalur Ahmad Yani, perlu jalur alternatif. Jalur baru Ngasem ke Kedawung melalui fly over, menjadi alternatif yang paling ditunggu. “Mau diolah seperti apapun kalau tidak ada jalur alternatif yang dilengkapi fly over maka Kroya selamanya tidak akan selesai kemacetannya,”kata dia. Kepala UPT PUPR Wilayah Kroya, Agus BI mengakui, jalur Ahmad Yani menjadi jalur utama yang dilintasi oleh semua kendaraan. Jika kendaraan kecil atau yang langsung melintas menggunakan jalur alternatif, maka itu dapat mengurangi volume kendaraan di jalan Ahmad yani. “Akan tetapi jalur alternatif yang ditawarkan sejauh ini tidak mendapat respon besra. Sebab jaraknya memang memutar sekira dua kilometer kea rah timur,”kata dia.(yan)

Tags :
Kategori :

Terkait