Abrasi Sungai Cilumuh Majenang Kian Parah

Sabtu 30-12-2017,17:00 WIB

MAJENANG - Abrasi sungai Cilumuh yang membatasi Kecamatan Cimanggu dengan Majenang, kini makin parah. Kondisi ini sudah berlangsung sejak 10 tahun terakhir dan sudah mengakibatkan 2 rumah rusak karena tergerus air sungai. Terbaru, abrasi ini mengakibatkan jalan penghubung antar dusun di Desa Cilopadang Kecamatan Majenang, hilang tak berbekas. "Terakhir jalan putus. Lokasinya tidak jauh dari pasar desa," ujar Kepala Desa Cilopadang, Wondo al Suwarso, Jumat (29/12) kemarin. ABRASI SUNGAI : Abrasi Sungai Cilumuh kian parah hingga memutus jalan penghubung antar dusun dan mengancam 25 rumah di Desa Cilopadang.HARYADI NURYADIN/RADARMAS Dia mengatakan, jalan tersebut sebelumnya sudah dialihkan tanggul terkikis aliran sungai. Padahal setahun sebelumnya, tanggul sungai sudah diperkuat dengan pasangan bronjong. Namun konstruksi ini juga ikut hanyut terbawa aliran sungai. "Sebelum jalan dipindah, tebing sudah dibronjong. Tapi tetap tidak kuat," kata dia. Saat ini, jalan yang sudah terkikis dan tidak bisa dilalui kendaraan sepanjang 1,5 km dan semuanya berada di tepi sungai. Selain itu, tanggul kritis juga terus bertambah, termasuk yang ada di sebelah selatan pasar desa dan ada di Dusun Benda. "Panjang jalan yang selalu tergerus mencapai satu koma lima kilo," kata dia. Daerah yang paling parah, katanya berada di wilayah RW 12. Disana, jarak antara rumah warga dengan tanggul sungai tidak lebih dari 3 M. Jika kondisi hujan turun, maka dikhawatirkan 25 rumah warga akan terancam rusak. "Daerah paling parah berada di RW 12. Sebagian rumah di RW 11 juga terancam," katanya. Pihaknya sudah berulang kali mengajukan adanya penguatan tanggul ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy. Termasuk pasca kejadian pada minggu ke 3 Desember ini yang memutus jalan penghubung antar dusun. Namun demikian, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan jawaban pasti. Meskipun petugas dari BBWS Citanduy sudah berulang kali datang kesana. Termasuk pasca banjir bandang yang melanda Kecamatan Majenang pada awal tahun ini. "Kita sudah ajukan tapi belum ada jawaban. Usulan kita tebing sungai harus dipancang. Kalau hanya pakai bronjong tidak bakalan kuat," tandasnya. (har)

Tags :
Kategori :

Terkait