MAJENANG-Harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasar induk Majenang terpantau relatif stabil meski saat ini permintaan masyarakat meningkat. Termasuk harga cabai yang sejak sebulan terakhir ini terus mengalami penurunan dan kembali seperti sediakala.
Seperti yang terpantau Radarmas, Rabu (19/4) kemarin. Sejumlah pedagang sembako mengaku harga tidak ada lonjakan berarti. Hanya komoditas telur yang mengalami perubahan meski hanya naik Rp 1000. Saat ini harga telur ayam dijual antara Rp 17 ribu menjadi Rp 18 ribu per kg.
"Harga stabil. Hanya telur yang naik sedikit. Tapi ini sudah biasa karena harganya tiap hari bisa berubah," ujar Ibu Aminah, salah satu pedagang sembako di pasar induk Majenang, kemarin.
Dia mengatakan, saat ini memang ada peningkatan permintaan karena banyak warga yang menggelar hajatan. Namun demikian peningkatan ini tidak mendorong harga naik karena pasokan dari distributor sangat lancar. Selain itu, harga dari distributor juga tidak mengalami perbubahan berarti.
"Dari sana harga segitu, kita tinggal mengikuti," katanya.
Berdasarkan pantuan petugas pasar, harga beras kini dijual antara Rp 7,5 ribu atau Rp 8 ribu per kg, tergantung jenis berasnya. Sementara cabai rawit besar yang semula melonjak, kini sudah kembali normal. Demikian juga dengan komoditas bumbu dapur lainnya. Selian itu, harga daging ayam potong dan kampung juga tidak banyak berubah dalam sebulan terakhir ini.
"Harga sembako sangat stabil. Hanya daging sapi yang masih tinggi. Perkilo masih Rp 120 ribu," ujar Kepala Pasar Induk Majenang, Agus Purwanto.
Dia memastikan, stok bahan pangan di pasar induk Majenang tidak mengalami kendala. Ini karena pasokan dari bandar besar atau distributor selama ini lancar dan tidak ada gangguan sama sekali. Kondisi ini, menurutnya mendorong harga tetap stabil dan ada kencederungan mengalami penurunan.
"Suplai sembako aman dan stoknya sangat mencukupi," tandasnya. (har/ttg)