CIMANGGU-Longsor terus menghantui warga Desa Bantarpanjang, Cimanggu. Setelah dilanda longsor pada 6 April lalu, kejadian ini kembali dialami warga desa setempat. Kali ini, longsor menutup akses jalan dan merusak dua rumah warga.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap melaporkan, dua rumah yang rusak masing-masing milik Yono (35), dan Ny Yaya (55). Keduanya tinggal di RT 01/02 Dusun Ciraten Desa Bantarpanjang. Kedua rumah ini mengalami kerusakan pada tembok akibat terdorong material tanah longsor dari tebing setinggi 25 M, Rabu (12/4) dini hari kemarin.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui pesan singkatnya mengatakan, longsor terjadi setelah hujan turun sangat deras di wilayah tersebut. Tebing di samping kedua rumah warga itu lalu ambruk dan menimpa tembok bangunan permanen.
"Penyebabnya karena hujan deras hingga mengakibatkan tanah longsor," kata dia.
Dia memastikan, tidak ada korban jiwa atas peristiwa ini. Namun demikian, kedua rumah ini mengalami kerusakan yang cukup hebat. Terutama rumah milik Bu Yaya, yang sebelumnya juga sudah tertimpa longsor pada 6 April lalu. Kerusakan pada rumah terlihat pada tembok samping dan kamar depan yang rusak hingga jebol. Sampai kemarin, petugas masih menghitung tingkat kerusakan dan nilai kerugian akibat kejadian ini.
"Kerugian masih kita hitung," katanya.
Tri menambahkan, saat ini pergerakan tanah disana masih terjadi. Terlihat dari sejumlah tanda yang muncul di lokasi kejadian.
"Informasi dari pak kades, daerah ini masih bergerak," ujarnya.
Dia memastikan, saat ini sudah ada 3 keluarga yang mengungsi yakni Bu Yaya, Daryanto dan Yono. Rumah milik keluarga ini mengalami kerusakan akibat terjangan tanah longsor pada 6 dan 11 April kemarin.
"Ada tiga keluarga yang mengungsi dan kita sudah kirim bantuan logistik," tandasnya. (har/ttg)