Sarjana Mulai Melamar Kursi Sekdes

Sabtu 17-12-2016,16:28 WIB

CILACAP-Kekosongan Sekretaris Desa ( Sekdes) yang ditinggalkan Sekdes PNS sejak diberlakukanya Perda SOTK baru sesuai dengan undang-undang desa mulai diincar oleh warga. Hal itu terlihat dari antusiasnya masyarakat yang ingin bersaing pada jabaran orang nomor dua di desa tersebut. Seperti di Kecamatan Adipala. Di Desa Adipala sendiri, warga yang mendaftar untuk mengikuti seleksi sekretaris desa cukup membludak. Setidaknya ada sekira 53 warga yang sudah mendaftar dan melengkapi berkas. “Pendaftar yang akan mengikuti seleksi Sekretaris Desa mencapai 53 orang dan untuk kepala dusun 8 orang,” kata Partono, Ketua Panitia Seleksi perangkat Desa Adipala. Padahal, dulu penjaringan sekdes paling banyak hanya 10 orang. Namun, sekarang jabatan sekretaris desa rupanya menjadi seksi di tengah minimnya lapangan kerja. Hal itu bisa dilihat dari warga yang mendaftar di dominasi oleh sarjana. “Bahkan banyak yang baru lulus maupun lulus dua atau tiga tahun yang lalu dan sudah mengabdi di sekolah juga ada yang mendaftar,”terang dia. Tak hanya di Adipala, di kecamatan lain seperti di Kecamatan Binangun juga banyak warga yang tertarik untuk ikut seleksi Sekretaris Desa. Seperti dijelaskan oleh Sekretaris Kecamatan Binangun Agus Wantoso SSTP MSi. Dia menjelaskan untuk tahap pertama ada dua desa yang direkomendasikan untuk mengisi kekosongan Sekretaris Desa. Yakni desa Jepara Wetan yang Sekdesnya ditarik ke kabupaten. “Untuk Desa Jepara Wetan yang mendaftar ada 27 orang termasuk dengan kaur keuangan. Sedangkan untuk Sekretaris Desa Jepara Kulon yang pensiun untuk seleksi diikuti oleh 12 orang,”kata dia. Dibandingkan dulu yang tidak terlalu banyak, perangkat desa sekarang dianggap profesi yang menjanjikan. Apalagi yang diisi adalah jabatan sekretaris desa yang sejak zaman dulu memang selalu menjadi incaran. “Seleksi perangkat di Binangun dibuat bertahap. Hal itu untuk memudahkan pemantauan dan pengawasan,”beber dia. Sebenarnya banyak desa yang sekdesnya kosong namun untuk tahap pertama memang ada dua desa yang mengisi kekosongan perangkat desa. Kemudian untuk Januari dan Februari dikosongkan karena untuk fokus pada penyelenggaraan Pilkada 2017.(yan/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait