Hasil Survei Penilaian Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Dipaparkan

CILACAP-Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Cilacap menggelar pemaparan hasil Survei Penilaian Status Gizi dan Penilaian Konsumsi Gizi di aula Kantor Dinas Kesehatan Cilacap, Kamis (01/12). Acara yang dihadiri dihadiri Dinas Instansi terkait, Lintas Program DKK Cilacap, PKK kabuten cilacap serta para kader kesehatan menghadirkan staff dari Dinas Kesehatan Provinsi Maulana dan Narasumber dari Poltekes Semarang, Narto. Seperti diketahui, tercatat ada 51 anak yang kena kasus gizi buruk sampai Oktober tahun lalu. Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap sendiri terus melakukan upaya untuk menekan jumlah balita yang mengalami gizi buruk. Salah satunya dengan kegiatan survey PSG dan PKG semacam ini. "Untuk penilaian status gizi (PSG) dan Penilaian Konsumsi Gizi (PKG) ini sudah berjalan sejak 1 bulan yang lalu dengan mendayakan alumni-alumni Poltekes Semarang untuk mengumpulkan data dan informasi terkait gizi," kata Sasiyana S, Kepala Seksi Gizi DKK Cilacap. Dia mengatakan, dari hasil survey dilakukan pemaparan. Kegiatan ini merupakan program dari Dinas Kesehatan Provinsi. Persoalan gizi buruk tidak serta merta tanggung jawab dinas kesehatan saja. Tapi dinas terkait serta masyarakat pun harus ikut berpartisipasi dalam menanggulangi masalah gizi. Hal serupa diutarakan Maulana, staff dari Dinas kesehatan provinsi Jateng. “Masalah gizi merupakan tanggung jawab bersama, maka dari itu, program ini akan dilaksanakan setiap tahun, ini merupakan tahun kedua pelaksanaannya. Diharapkan melalui program ini angka gizi buruk di cilacap bisa ditekan,” katanya. Dalam pengumpulan survei, Dinas Kesehatan menggandeng alumni Poltekes Semarang khususnya jurusan gizi karena ilmu yang sudah dimiliki para alumni lebih mudah hingga data spesifik. “Dari hasil pemaparan-pemaparan itu, ternyata status gizi di Cilacap ini masih ada permasalahan, maka dari itu pada acara ini kami mengundang dari lintas program agar mereka tahu dan turut berperan menanggulangi permasalahan-permasalahan yang ada,” tambah Maulana.(adv/Jul/ttg)