Ratusan Warga Majenang Mulai Mengungsi Lagi

Kamis 01-12-2016,08:11 WIB

Banjir Rendam Rumah Setinggi Satu Meter MAJENANG - Memasuki hari kelima banjir di Kecamatan Majenang, petugas gabungan akhirnya terpaksa mengevakuasi warga Dusun Rejasari, Desa Mulyasari. Mereka dipindahkan ke komplek Balai Desa Mulyasari yang difungsikan sebagai pos pengungsian. Kepala Desa Mulyasari, Tohari, mengatakan, di Dusun Rejasari ada 160 KK yang terkena dampak banjir. Sebagian warga sejak pagi sudah dievakuasi setelah kondisi air makin tinggi. Mereka yang dievakuasi adalah kelompok rentan seperti manula, perempuan, balita dan anak-anak. "Sisanya, bertahan untuk menjaga rumah. Terutama bapak-bapak yang masih kuat," katanya. Siang kemarin, jumlah pengungsi yang terdata di pos setempat mencapai 110 jiwa. Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena proses evakuasi masih dijalankan petugas gabungan. "Kemungkinan bisa sampai dua ratus orang yang mengungsi karena sekarang evakuasi masih terus dilakukan petugas dengan menggunakan mobil Satpol PP," katanya. Informasi yang dihimpun Radarmas menyebutkan, Banjir akibat luapan Sungai Cikawung sejak Rabu (30/11) pagi kembali memasuki pekarangan dan rumah warga. Tercatat ketinggian air bertambah sekitar 30 cm. "Äir makin tinggi. Bahkan ada rumah yang tergenang hingga hampir satu meter," tambah Tohari. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono mengatakan, pihaknya langsung mendirikan pos pengungsian bersama pihak terkait. Pos ini dilengkapi dengan tim kesehatan dari Puskesmas Majenang 1, relawan PMI. "Kita siapkan semuanya. Ada tim medis dari puskesmas majenang satu, dapur umum dan tenda pengungsi. Tenda ini untuk antisipasi jika jumlah pengungsi bertambah," katanya. Ditambahkannya, anjir sejak lima hari terakhir telah melanda 4 desa di Kecamatan Majenang. Masing-masing adalah Mulyasari, Mulyadadi, Pahonjean dan Padangsari. Banjir serupa juga sempat dirasakan warga Desa Karangreja Kecamatan Cimanggu. "Penyebabnya air sungai Cikawung meluap. Luapan air ini kemudian masuk ke sungai Selokan 1 dan tanggul jebol. Dari sana, air lalu masuk ke empat desa ini," katanya. Dari Kecamatan Karangpucung dan Dayeuhluhur, petugas BPBD melaporkan terjadi tanah longsor hingga menutup jalan dan rumah warga. Korban rumah rusak untuk sementara diungsikan ke kerabat terdekat. Ditempat lain, tanah longsor terjadi di Desa Hanum Kecamatan Dayeuhluhur Cilacap, Rabu (30/11) pukul 06.00. Longsor membuat terputusnya jalan penghubung dari Desa Hanum Kecamatan Dayeuhluhur ke Desa Palugon Kecamatan Wanareja yang terletak di Blok Cukanghanja Rt 01/03 Dusun Sudimampir, Desa Hanum Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap. Kapolsek Dayeuhluhur AKP Ponijan menjelaskan akibat bencan tanah longsor tersebut lahan sawah seluas 500 M2 tertimbun material tanah dan terputusnya pipa saluran air bersih dari mata air sungai Cikawalon yang mengaliri 459 KK di Dusun Sudimampir Dayeuhluhur. Material tanah tersebut berasal dari longsor tanah lahan perkebunan berupa tebing setinggi 25 meter dan panjang 250 meter. “Kami sudah berkordinasi dengan pihak Kecamatan Dayeuhluhur dan Kades Hanum agar dipasang peringatan larangan melintas di lokasi kejadian mengingat longsoran tanah masih kemungkinan bisa terjadi mengingat wilayah terjadinya bencana alam merupakan daerah rawan tanah lonsor,” tambah Kapolsek.(har/amu/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait