Longsor Terjang Cimanggu dan Karangpucung, Banjir Kepung Kroya

Sabtu 26-11-2016,11:40 WIB

CILACAP - Bencana bertubi-tubi melandana wilayah barat Kabupaten Cilacap. Setelah banjir yang melanda Kecamatan Sidareja dan Wanareja belum usai, longsor kembali datang dan menghancurkan sejumlah rumah warga. Longsor ini terjadi di Kecamatan Cimanggu dan Karangpucung. Pendataan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, tercatat satu rumah rusak berat dan 8 rumah rusak ringan. Seluruh rumah rusak itu tersebar di Desa Panimbang, Mandala dan Bantarmangu. Longsor juga sempat menutup jalan penghubung antar desa di Kecamatan Cimanggu. Masing-masing 3 rumah rusak di Desa Panimbang Kecamatan Cimanggu dan tiga rumah lainnya di Desa Bantarmangu dengan tingkat keruskan berbeda. Laporan serupa diperoleh petugas dari Kecamatan Karangpucung. Wilayah terdampak adalah Desa Surusunda. Longsor merusak dua rumah warga dan fasilitas di Puskesmas Karangpucung 2. "Hari ini kita dapat laporan dari dua kecamatan akibat tanah longsor," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kepala UPT BPDB Majenang, Edi Sapto Prihono, Jumat (25/11). Dia mengatakan, tanah longsor ini terjadi karena hujan deras sepanjang Kamis (24/11) siang hingga malam kemarin. Hujan sebelumnya juga terjadi sepanjang Rabu (23/11) hingga Kamis dini hari. "Dua hari terakhir memang hujan deras dan mengakibatkan tanah longsor di wilayah kita," katanya. Petugas memastikan, tidak ada korban jiwa atas rangkaian tanah longsor yang terjadi sepanjang Kamis malam hingga Jumat kemarin. Sementara pemilik rumah rusak, untuk sementara masih bisa bertahan. Terutama korban rumah rusak ringan. "Tidak ada korban jiwa," katanya. Dia menambahkan, hujan deras kemarin juga mengakibatkan sungai Cikawung yang melintas di Desa Karangreja Kecamatan Cimanggu meluap. Air limpasan ini hanya menggenangi areal persawahan warga setempat. "Air hanya melimpas ke sawah, tidak ke rumah warga," katanya. Kemarin, sejumlah petugas gabungan bersama masyarakat langsung menggelar kerja bakti. Sejumlah warga memperbaiki rumah rusak dan lainnya mencoba membuka timbunan tanah yang menutup jalan. Sementara itu, banjir yang sempat melanda Desa Purwasari Kecamatan Wanareja, kemarin sudah kering. Dilaporkan genangan air sudah tidak terliat lagi dari jalanan dan pekarangan rumah warga. Dari tempat lain dilaporkan, Desa Mujur kembali dikepung banjir. Meski belum sampai masuk ke dalam rumah namun air sudah memutus akses jalan ke perkampungan warga. Seperti di dusun Dukuh dan Dusun Bander, luapan air sudah menutup jalan. Sehingga warga harus menerobos genaangan air atau mencari jalur tikus jika ingin menghindari genangan air. Genangan air di jalan antara 30 hingga 50 centimeter. “Sejak senin kemarin hujan terus turun di wilayah Kroya dan sekitarnya. Sehingga air pun t5erus menggenang. Dan pagi tadi air mulai menutup akses jalan ke perkampungan,” kata Zaenal Mustofa (39) warga Desa Mujur, Kroya. Dikatakan dia air sudah mengurung pemukiman warga. meski tidak ada yang masuk rumah namun air sudah masuk ke pekarangan warga. senada dikatakan oleh Ahmad Bejo warga Mujur lainnya, untuk Bander air di jalan desa sudah ada yang kendalamannya 60 centimeter. “Kendaraan apapun yang mencoba melintas sudah pasti akan mogok. Sebab kedalaman air di jalan masuk memang mencapai pinggang orang dewasa,”terangnya. Kepala Desa Mujur H Sugeng Hadi Hudoyo kepada Radarmas mengatakan sudah ada beberapa jalan desa yang sudah terendam air. “Ini masih terus hujan sehingga air dikhawatirkan akan terus meninggi. Sebab sungai Tipar saya lihat juga airnya terus meninggi dari wilayah atas,”kata dia. Sedangkan air kiriman dari wilayah Banyumas juga terus merangsek ke persawahan di Desa Mujur. Sehingga lahan pertanian yang sebelumnya aman sekarang terancam kebanjiran lagi. Apalagi jika hujan terus turun maka air yang menggenang akan semakin luas. “Sudah ada tiga akses jalan yang terendam air dan sulit untuk dilalui. Jika hujan ters turun kejadiannya bisa seperti tahun 2014. Bahkan air berpotensi masuk ke rumah warga,”beber dia. Genangan air juga mulai dirasakan oleh warga di Dusun Tegal Anyar Desa Mujur Lor. Jika sebelumnya masih aman dari genangan air, sekarang airu sudah mulai mengancam. Bahkan banyak kolam ikan milik warga yang sudah kebanjiran. (har/yan/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait