Ganjar: Kotak Seikhlasnya di Desa Itu Pungli

Selasa 15-11-2016,12:32 WIB

KROYA-Meski pelayanan KK, KTP dan surat menyurat lainnya gratis alias tidak membayar, namun kalau masih ditemukan adanya kotak permintaan biaya tambahan seikhlasnya itu disebut pungli. Hal itu ditegaskan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MH, saat melakukan kunjungan kerjanya di Kroya, Sabtu (12/11). Saat kunjungan kerja tersebut, ada seorang warga yang mengakui jika pelayanan di desanya gratis dalam pembuatan KK, KTP maupun surat menyurat lainnya. Hanya saja, warga mengisi kotak seikhlasnya. Atas jawaban warga yang lugu dan jujur itulah yang membuat Ganjar Pranowo berdiri dari tempat duduknya dan dengan nada tinggi menegaskan jika dirinya melarang adanya pungutan liar hingga ke desa-desa. “Termasuk kotak seikhlasnya harus disingkirkan dari semua jenis pelayanan di desa, jangan sampai terdengar lagi ada ungkapan gratis tapi mengisi kotak seikhlasnya, itu pungli,” tandas dia. “Kotak seikhlasnya itu pungutan liar, harus dibuang. Sekali lagi itu pungli tidak boleh ada dalam pelayanan pemerintah,” tambah Ganjar dengan tegas. Menurut dia, sekecil apapun uang yang diterima dari masyarakat dalam bentuk pelayanan masuk kategori pungutan. Dan pungutan sekecil apapun, masuk kategori korupsi. Sehinggga harus dihilangkan dari desa. “Pokoknya, kami tidak ingin ada laporan lagi masih ada kotak seikhlasnya. Semua desa harus hilangkan itu,” tegasnya. Sementara itu, saat melanjutkan kunjungannya di Mujur, Kepala Desa Kroya Cahya Nuranto mengeluhkan soal pelayanan E-KTP. Dia mengusulkan agar E-KTP bisa di cetak sampai di kecamatan saja. Hal ini ditujukan agar masyarakat tidak keberatan ke pusat pemerintahan kabupaten seperti sekarang ini. Karena itulah, Gubernur diminta untuk membantu merealisasikan hal itu. “Kami minta agar pelayanan E-KTP bisa dipercepat. Supaya masyarakat tidak mengeluh lagi,” kata Cahyo Nuranto. Gubernur yang menanggapi pertanyaan tersebut mengaku sesuai dengan keinginannya agar pelayanan E-KTP bisa di kecamatan saja. "Bahkan kalau bisa cukup di desa atau kelurahan," ucapnya. Pada kesempatan akhir, gubernur yang dikenal dengan anti pungutan liar ini mendapat hadiah lukisan bertema anti pungli yang diberikan oleh sa'ntri PP Miftahul Huda Kroya. (yan/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait