FKUB dan Forkominda Cilacap Tandatangani Deklarasi Damai

Kamis 03-11-2016,09:01 WIB

CILACAP-Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) dan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Cilacap, menandatangani Deklarasi Damai, Rabu (2/11). Pertemuan ini sebagai bentuk pernyataan sikap seluruh pemerintah, aparat penegak hukum, dan tokoh masyarakat untuk berkomitmen menjaga situasi kondusif jelang Pilkada Kabupaten Cilacap 2017. Acara ini dihadiri oleh Plt Bupati yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cilacap, Ketua DPRD Kabupaten Cilacap, Ketua MUI, Kapolres, Dandim 0703 Cilacap, Danlanal, Kajari, serta Tokoh Agama dan masyarakat di Kabupaten Cilacap. Dalam sambutannya Plt Bupati Cilacap Akhmad Edi Susanto yang dibacakan Sekda Kabupaten Cilacap Sutarjo mengatakan, acara ini dilakukan dengan momen yang tepat. Sebab seperti diketahui, Kabupaten Cilacap sebentar lagi akan menghadapi masa kampanye Pilkada. Maka perlu adanya sinergitas dan menyamakan sikap dalam menjaga stabilitas di Kabupaten Cilacap. "Kabupaten Cilacap yang sudah menghadapi hajat besarnya, maka perlu seluruh jajaran dan tokoh masyarakatnya untuk menyamakan komitmen dalam menjaga situasi kondusif di tengah masyarakat," ujarnya. Dia mengungkapkan, saat ini konflik yang mengatasnamakan isu agama di Kabupaten Cilacap, potensinya masih kecil. Namun demikian, situasi ini jangan menjadikan Forkopimda dan FKUB terlena. Justru situasi ini agar dapat dipertahankan dan dijaga dengan membangun komunikasi yang baik. "Kondisi yang sudah baik ini agar jangan kita menjadi terlena. Saya harapkan seluruh elemen di Kabupaten Cilacap saling bahu membahu untuk mempertahankan dari hasutan yang berpotensi memicu konflik oleh pihak tidak bertanggungjawab,"tuturnya. Sementara Ketua FKUB Kabupaten Cilacap Taufik Hidayatullah menyambut positif acara ini. Dia mengingatkan, bahwa fakta sejarah Kabupaten Cilacap ketika Pemilu 1955 dimenangkan oleh partai ekstrim kiri. Selain itu, Kabupaten Cilacap juga sempat dekat dengan ekstrim kanan yang memunculkan pemberontakkan DI TII. "Sebagai kita ketahui pada Pemilu 1955 dua partai ekstrim kiri dan kanan menduduki peringkat lima besar di Kabupaten Cilacap. Sekedar mengingatkan, ekstrim kiri dan kanan sampai sekarang tetap melakukan konsolidasi dengan cara dibawah tangan untuk menganggu NKRI,"katanya dengan nada lantang. Akan tetapi, menurut Taufik, Kabupaten Cilacap dari 2014 sampai 2016 ini berdasarkan data tidak terjadi konflik beragama. Meski demikian bukan berarti tidak ada samasekali konflik yang mengatasnamakan agama. "Dari data Kabupaten Cilacap dari 2014 sampai 2016 konflik antar umat beragama zero. Meski beberapa waktu lalu terkait pembongkaran tempat ibadah merupakan bentuk kesalahpahaman,"tutup dia. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembubuhan tandatangan oleh seluruh peserta. Cara ini sebagai bentuk komitmen nyata untuk menjaga situasi yang kondusif di Kabupaten Cilacap.(rez/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait