Pahami Bhineka Tunggal Ika Secara Menyeluruh

Selasa 13-09-2016,16:12 WIB

MAJENANG-Paradigma tentang Bhineka Tunggal Ika bangsa Indonesia saat ini harus diperluas. Kondisi ini seiring perkembangan dalam masyarakat yang tumbuh dan berkembang seiring perubahan global. Namun demikian, ruh dari Bhineka Tunggal Ika tidak boleh dirubah. "Perlu ada dinamisasi dari kebhinekaan," ujar anggota DPR RI dari PPP, Achmad Mustaqim kala memberikan sosialisasi 4 pilar kebangsaan di MA N Majenang, Sabtu (10/9) kemarin. Dia mengatakan, paham normatif dari Bhineka Tunggal Ika adalah perbedaan suku, agama, ras bagi mereka yang tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun dari sisi implementatif, saat ini banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. Mulai dari daratan Amerika Utara hingga tengah dan selatan. Banyak juga WNI yang kini berada di Timur Tengah. "Dan mereka ini sudah belasan tahun tinggal di sana dan tetap berstatus WNI. Nah mereka ini tetap masuk dalam bingkai ke-Bhinekaan," ujarnya. Politisi Majenang yang akrab disapa Aim ini menambahkan, banyak dari WNI ini tetap bangga sebagai orang Indonesia. Mereka tetap mempertahankan adat istiadat, budaya dan bahasa dari daerah asal. Hal ini dia dapatkan kala bertemu dengan orang Bandung yang sudah belasan tahun bermukim di Amerika Serikat. "Saat ketemu, kami ngobrol dengan bahasa sunda," katanya. Baginya, mereka yang kini bermukim di luar negeri masih tetap WNI karena memiliki pasport keluaran Dirjen Imigrasi RI. "Mereka tetap punya paspor indonesia," katanya. Masalah ini, katanya sedikit berbeda dengan kasus yang tengah dialami oleh 177 jamaah haji Indonesia yang berangkat dari Filipina. Mereka ini, katanya saat ini sudah memegang pasport negara lain. Namun dia memastikan, mereka hanyalah korban dari penyelenggaran haji nakal yang hanya mencari keuntungan. Penyelenggara ini memanfaatkan sisa kuota jamaah haji dengan mengalihkan ke WNI asal Sulawesi. "Nah di Sulawesi ini, antrian haji sangat panjang. Terlama ada di (kabupaten) Sidrap yakni tiga puluh sembilan tahun," katanya. (adv/har/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait