Atap Bocor, Pengunjung Keluhkan Kondisi Pasar Kroya

Jumat 22-07-2016,11:08 WIB

KROYA - Para pedagang pakaian di Pasar kroya merasa terganggu dengan kondisi pasar Kroya yang banyak dikomplain oleh para pengunjung pasar. Rata-rata orang yang belanja ke pasar mengeluhkan kondisi pasar. Berkaca pada lebaran kemarin, saat hujan turun, kondisi pasar menjadi menjadi basah. Bahkan, akibat atap yang bocor membuat sebagian lantai pasar menjadi kotor. Dan itu sangat menganggu pengunjung, termasuk pedagang pakaian. “Idealnya, pasar untuk berdagang pakaian itu bersih sehingga pakainnya juga bisa ikut terlihat menarik. Tapi kalau lihat pasarnya kotor tentu semua yang di dalam pasar juga terkesan kurang menarik,” kata Arini Widianti, SPd salah seorang pengunjung pasar. Menurut dia, pasar sekarang seharusnya sudah menggunakan konsep modern. Meskipun itu pasar tradisional. Sehingga orang akan tertarik dan kerasan masuk ke dalam pasar. Sejatinya pasar tradisional mengambil konsep seperti toserba yang tidak ada sekat-sekat yang menyebabkan pasar terlihat gelap. “Kalau di kota pasar itu luas tidak ada pedagang yang membuat kios dadakan. Penyimpanan dagangan hanya boleh di bawah. Sehingga pasar terlihat lega,” ujarnya. Tidak seperti di desa, semua pedagang membuat kios dengan alasan kurang tempat. Hal inilah yang membuat pasar menjadi terkesan sempit dan baunya tidak sedap. Apalagi ditunjang oleh fasum yang tidak memadai. Sementar aitu, selama musim lebaran kemarin, pedagang pakaian di Pasar Kroya paling dominan. Pasalnya, hampir setiap orang membeli pakaian baru lebaran. Karena itu perdagangan pakaian di Pasar Baru Kroya mencapai pucaknya saat menjelang lebaran.Setelah lebaran, perdagangan pakaian kembali normal. Menurut salah seorang pedagang pakaian di Pasar Baru Kroya Tini (42) selama musim lebaran kemarin memang meningkat tajam. Karena pakaian selalu identik dengan kebutuhan lebaran. “Satu orang kadang beli sampai tiga potong pakaian. sehingga perdagangan pakaian selama ramadhan kemarin meningkat lebih dari 100 persen,”kata dia. Dan rata-rata pedagang pakaian memang mengalami peningkatan omset terbesar pada musim lebaran. Sedangkan pada hari biasa memang laku namun tidak seperti lebaran. Karena itu pedagang mendapatkan keuntungan paling besar saat lebaran.“Kalau sudah hari biasa ya kembali normal. Dan akan meningkat lagi menjelang masuk sekolah,”bebernya. (yan/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait