Mulai Sekarang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bebas Perploncoan

Senin 18-07-2016,07:05 WIB

Hari Pertama Masuk Sekolah CILACAP - Pengelola sekolah sejak sepekan terakhir terus mempersiapkan penyambutan peserta didik baru agar sesuai dengan aturan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekolah memastikan tidak ada perploncoan dalam Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) yang digelar selama tiga hari, mulai Senin (18/7) ini. "Kami pastikan tidak ada perploncoan," ujar Kepala SMK N Wanareja, Indarto, Minggu (17/7) kemarin. Dia menuturkan, sesuai dengan aturan terbaru ada batasan dalam memberikan PLS bagi peserta didik baru. Seperti tidak adanya hukuman fisik maupun verbal berupa ucapan dari panitia. Demikian juga dengan sejumlah aturan yang sangat ketat. "Tidak boleh ada hukuman fisik maupun verbal," katanya kepada Radarmas. Disamping itu, katanya siswa juga tidak boleh dibebani dengan persyaratan yang memberatkan. Seperti membawa barang yang akan menyulitkan mereka. Peralatan yang diminta untuk dibawa harus mendukung kegiatan seperti menu dan alat makan, perlengkapan ibadah atau alat tulis. "Misal bawa tikar untuk sholat. Pertimbangan kita, kalau sholat di musala tidak cukup dan harus di aula. Hingga kita minta siswa bawa tikar," ujarnya. Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala SMK Diponegoro Majenang, Turkim. Dia menjelaskan, kegiatan PLS selama 3 hari itu harus menyenangkan siswa. Mulai dari mengenalkan sistim pendidikan, fasilitas pendukung masing-masing jurusan dan kegiatan ekstra kurikuler. "Hanya wiyata mandala saja dan bentuknya tatap muka di dalam kelas," katanya. Dia mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terhadap kegiatan ini. Jika ditemukan adanya pelanggaran, Turkim mengaku tidak segan-segan untuk memberhentikan kegiatan tersebut. "Kalau ada pelanggaran akan kita hentikan," ujarnya. Dijelaskannya, hari pertama PLS pemateri akan berasal dari jajaran Wakil Kepala SMK. Sementara hari berikutnya diserahkan kepada masing-masing Kepala Jurusan untuk memberikan gambaran pendidikan disana. Sedangkan hari terkahir menjadi tanggung jawab Kepala Program Studi untuk memberikan materi. Dalam kegiatan ini, siswa kelas IX hanya bertugas membantu panitia. Mereka tidak dilibatkan secara langsung dan hanya menjalankan tugas yang diberikan oleh guru selaku panitia PLS. Diluar itu, siswa tidak diberi kewenangan apapun. "Siswa hanya membantu saja. Tidak lebih dari itu," tandasnya. Sementara itu, suasan sejumlah SLTP dan SLTA di Kecamatan Majenang nampak sepi. Tidak banyak kegiatan yang dilakukan disana dan hanya ada sejumlah guru atau staf administrasi. Diluar itu, praktis tidak ada kegiatan lain. (har/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait