CILACAP-Kenaikan upah sektoral bagi pekerja semen di Kabupaten Cilacap, hingga mendekati lebaran ini masih buntu. Usai pertemuan Selasa (21/6) kemarin antara vendor, pekerja, dan perusahaan semen, hingga kini keputusan kenaikan upah sektoral pekerja semen belum bisa ditentukan.
Sebab pertemuan tersebut masih terkendala besaran prosentase kenaikan upah antara pekerja dengan vendor. Kepala Bidang (Kabid) Bina Penta Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cilacap, Waris Winardi mengungkapkan, pertemuan tersebut masih bertumpu pada perbedaan besaran prosentase kenaikan.
Pekerja meminta kenaikan upah pokok sebesar 25 persen dari UMK Kota Cilacap sebesar RP 1.608.000. Besaran kenaikan bila dirupiahkan sekitar Rp 400 ribu.
Sementara pihak vendor hanya mengikuti kesanggupan pihak perusahaan yang mampu menaikkan upah sebesar 15 persen dari UMK Kota Cilacap.
Atau bila dirupiahkan kenaikan tersebut sekitar Rp 240 ribu. "Padahal kenaikan tersebut belum termasuk upah lembur dan lainnya. Bila dihitung uang yang bisa dibawa pulang sekitar Rp 2,5 juta, saya rasa itu sudah cukup besar,"ujarnya, Rabu (22/6).
Dia sangat berharap angka yang ditawarkan oleh pihak perusahaan bisa disetujui. Sebab menurutnya, kenaikan ini sudah sangat menguntungkan bagi pihak pekerja.
"Apalagi sekarang ini menjelang lebaran, saya mengharapkan untuk disetujui agar nantinya bisa mendapat gaji saat lebaran,"kata Waris.
Selain itu, dia melihat kenaikan upah sebesar 15 persen sudah cukup bagus. Sebab sebelumnya pihak perusahaan semen hanya menyanggupi kenaikan upah sebesar 6 persen.
Namun karena adanya upaya negosiasi dari pihak vendor, akhirnya kenaikan upah bisa ditinggikan lagi. "Kenaikan upah di Tahun 2015 lalu sebesar 25 persen menjadi dasar kenaikan upah di Tahun 2016 ini. Kenaikan itu besarannya setengah lebih dari kenaikan di Tahun 2015,"jelas dia.
Waris juga mengingatkan, dengan iklim kompetisi perusahaan semen di Jawa Tengah yang semakin kompetitif, seharusnya kenaikan 15 persen masih terbilang cukup besar.
Karena dari jumlah perusahaan yang ada sekarang, perusahaan semen di Kabupaten Cilacap bukan lagi pemain tunggal. "Ada sekitar enam perusahaan semen lainnya se Provinsi Jateng yang kini menjadi pesaing perusahaan semen di Cilacap,"tandasnya.(rez)