Musda Golkar Rawan Konflik Elite

Kamis 23-06-2016,11:55 WIB

NU Deklarasikan Dukung Taufik CILACAP- Partai Golkar Cilacap memang sukses menjaring 11 tokoh sebagai bakal calon cupati dan wakil bupati. Namun di tengah situasi bahu membahu mendongkrak elektabilitas para calon, dalam waktu bersamaan, mereka harus melakukan suksesi kepemimpinan Ketua DPD Golkar Cilacap dalam Musda. Musda itu pun dinilai bakal jadi ujian berat bagi Golkar. Sebab jika tidak terkelola dengan baik dan gagal sebagai event konsolidisasi, maka dampak buruknya justru bisa meruncing sebagai konflik antar elite. Pengamat Politik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Ahmad Sabiq menganalisa, Musda DPD Golkar Cilacap yang bakal digelar pada 30 Juli mendatang memang terlalu mepet dengan persiapan pematangan pemenangan Pilkada Cilacap 2017. Golkar harus beradu cepat dengan waktu, sebab sesuai tahapan Pilkada, mereka harus kantongi rekomendasi DPP dan punya koalisi sebelum 11 September mendatang pada KPU Cilacap. Suksesi kepemimpinan Ketua DPD Golkar Cilacap dalam Musda pun, bisa memecahkan konsentrasi internal dalam mengawal penjaringan sekaligus menjalin komunikasi politik untuk berkoalisi dengan sejumlah papol lain. Selain itu, secara internal tak menutup kemungkinan Musda berpotensi menjadi praktik tarik menarik kepentingan antar kader Golkar yang masuk sebagai kontestan dalam bursa penjaringan bakal calon bupati dan Wabup 2017. Sebab dengan meraih kedudukan sebagai Ketua DPD, maka akan mempermudah untuk memperkuat jatuhnya rekomendasi pada pemenang suksesi. "Idealnya Musda memang menguatkan konsolidasi, inilah yang menjadi tantangan terbesar elite golkar. Tapi jika tak terkelola dengan baik, bisa jadi event konflik," ujar Sabiq kepada radamas, Selasa (21/6) kemarin. Sementara itu, Selasa (21/6) menjelang buka puasa PCNU Cilacap mendeklarasikan dukungannya kepada Taufik Nurhidayat di Pondok Pesantren Miftahul Huda Kroya, “Dukungan ini sudah melalui berbagai pertimbangan, komunikasi, bahkan ada meditasi, istikharoh mencari petunjuk pada sang maha kuasa. Mudah-mudahan petunjuk kami diberkahi dan diridoi Allah SWT. Dari kita berproses itu muncul nama Taufik,” ujar Ketua Tanfidziyyah PCNU Cilacap, KH Maslahudin pada acara yang dihadiri pengurus PC NU dan sejumlah tokoh dari PDI Perjuangan serta Partai Persatuan Pembangunan. Dia menjelaskan, keputusan ini telah melalui proses yang panjang, di antaranya komunikasi yang intens dengan para pengurus di internal NU. NU mencari pemimpin yang proporsional dan profesional yang bisa bekerja sama dan sama-sama bekerja. Juga komunikasi dengan Taufik, sehingga muncul komitmen untuk memajukan Cilacap yang ditandatangani bersama pada saat deklarasi kemarin. “Ini kolaborasi nasionalis-religius. NU ini tidak muluk-muluk, ketika menjabat sebagai bupati tidak berurusan dengan KPK ataupun pengadilan. Semuanya demi kemajuan Cilacap kedepan,” ujarnya. Hal senada diungkapkan Rois Syuriyyah PCNU Cilacap, KH Su'ada Adzkiya. Menurutnya, dalam memilih calon bupati pihaknya tidak mencari calon yang terbaik, tetapi memilih calon yang paling sedikit jeleknya. “Kami mendukung yang paling sedikit jeleknya. Dan munculah nama Taufik Nurhidayat,” ujar pria yang akrab dipanggil Mbah Su’ada ini. Yang cukup menarik ketika membicarakan tentang kendaraan politik yang akan digunakan. Pada acara tersebut tampak hadir pengurus PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan. Namun tidak terlihat kehadiran PKB yang notabene terlahir dari NU. Apakah PKB nanti akan mendukung Taufik? Mbah Su’ada berkomentar jika NU tidak bisa mendikte PKB karena antara NU dan PKB berdiri sendiri. Namun idealnya, PKB bersama dengan NU. “Saya ini deklarator PKB di Kabupaten Cilacap. Idealnya PKB bersama NU. Tapi saya tidak mau diktator. Silahkan saja (PKB, red),” tambahnya. Taufik yang juga Ketua DPRD Cilacap ini menyambut baik dukungan dari NU. “Saya siap mengemban tugas ini. Dukungan ini mempertegas komitmen saya dalam membangun Cilacap. Pembangunan tidak hanya secara fisik, tapi juga character building. Menjadi bupati bukan satu satunya tujuan, tetapi bagaimana bersama seluruh elemen membangun secara profesional dan proporsional,” ujarnya. Tentang nota kesepahaman yang ditandatanganinya, Taufik menjelaskan, isi dkesepahaman yang dituangkan intinya kader NU harus menghindari persoalan hukum. Selain itu, membangun Cilacap yang jauh lebih baik. “NU hanya ingin Cilacap lebih baik dan masyarakat menjadi semakin sejahtera,” imbuhnya. (amu/ziz)

Tags :
Kategori :

Terkait