Disperindagkop Kabupaten Cilacap Antisipasi Daging Glongongan

Rabu 15-06-2016,16:25 WIB

MAJENANG-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindagkop) Kabupaten Cilacap mulai mewaspadai munculnya daging glonggongan. Pengawasan dilakukan dengan melibatkan petugas pemungut karcis di tiap pasar tradisional dan pihak terkait lainnya. Langkah ini dilakukan karena permintaan daging sapi mulai meningkat seiring bulan suci ramadan dan menjelang lebarang mendatang. Namun sampai saat ini, belum ada laporan mengenai keberadaan daging glongongan itu di pasar tradisional. "Sampai saat ini dan mudah-mudahan jangan pernah ada. Tapi tetap kita antisipasi," ujar Kepala Pasar Induk Majenang, Agus Purwanto. Dia mengatakan, pengawasan dan pemantauan daging dilakukan tiap hari oleh petugas pemungut karci restribusi. Petugas berkeliling pasar dan terbagi di tiap blok kios dan los. Satu petugas menangani beberapa blok kios atau los. Mereka sebelumnya sudah dibekali tentang ciri-ciri daging sapi glonggongan. Dengan demikian, mereka akan segera mengetahui jika ada daging yang penuh dengan air itu. "Petugas pemungut keliling sekalian memantau," ujarnya. Petugas lain yang terlibat, katanya, adalah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Cilacap. Petugas tersebut tiap pagi memantau seluruh pedagang daging di pasar terbesar di wilayah barat Kabupaten Cilacap itu. Selain itu, Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) dan staf kecamatan juga kerap menyambangi pasar guna melakukan pemantauan. "Kita dibantu dinas dan pihak lain. Jadi pengawasannya terpadu," ujar Agus. Dalam kesempatan terpisah, pantauan petugas Kecamatan Majenang menemukan pasokan daging sejak pekan lalu sudah kembali normal. Pedagang memang sempat berhenti berjualan karena minimnya permintaan daging sapi dari pengusaha bakso dan pemilik rumah makan. "Stok dan pasokan kita pastikan aman. Kemarin pedagang daging berhenti berjualan sementara karena pembeli daging seperti pedagang bakso juga libur," ujar Kasie Trantib Kecamatan Majenang, Suprihatiyono Petugas juga mendapati kalau harga daging sapi masih tergolong tinggi meskipun cukup bervariatif. Beberapa pedagang melepas Rp 112 ribu per kilo. Sementara harga tertinggi yang dipatok pedagang lainnya mencapai Rp 120 ribu per kg. "Harganya cukup variatif antara Rp 112 ribu hingga Rp 140 ribu," katanya. (har/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait