Puluhan Wisatawan Kanada Masuk Nusakambangan

Kamis 19-05-2016,01:02 WIB

CILACAP- Kapan eksekusi mati terpidana mati jilid III di Nusakambangan memang masih sumir. Namun, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cilacap, telah melakukan koordinasi dengan Komando Armada Timur (Koarmatim) dan siap menyiagakan satu korvet modern untuk berjaga di perairan Nusakambangan dan Cilacap saat diperlukan. Lanal Cilacap, Rabu (18/5) kemarin juga melakukan patroli wilayah karena adanya temuan puluhan warga negara Kanada yang memasuki wilayah Nusakambangan di ujung barat. Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap, Kolonel Laut (S) Johannes Tambunan menyatakan masih menunggu koordinasi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilacap. Namun, Lanal Cilacap siap mendukung kapanpun nantinya eksekusi bakal dilakukan. "Waktu kepastian kapan, kami juga belum tahu. Jelasnya, kami siap," terang Johannes pada Radar Banyumas, Rabu (18/5) di sela-sela kegiatan patroli. Di internal TNI AL sendiri, Johannes menginformasikan, memang sudah ada koordinasi Koarmatim yang mengisyaratkan saat jadwal eksekusi mati sudah dipastikan. Bahkan satu korvet modern akan diturunkan untuk berjaga di perairan Nusakambangan dan Cilacap. Dimungkinkan KRI Sultan Hasanudin-366 yang sebelumnya sempat berlabuh di dermaga satu Tanjung Intan Cilacap, Kamis (21/4) silam. Selain penyiagaan KRI tersebut, nantinya pengawasan perairan juga dibantu dua Patroli TNI AL Serayu dan Kapal Majesti. "Jika sudah pasti jadwalnya, satu KRI akan diturunkan. Saat ini, patroli ini sekaligus untuk menguji performa Kapal Majesti yang kemarin dalam perbaikan," terangnya. Patroli Rabu (18/5) kemarin, dimulai dari perairan Cilacap dan sekitar pulau penjara sekitar pukul 07.30, dengan menyusuri Segara Anakan sampai Pelawangan di ujung barat Nusakambangan. Kurang lebih 15 perwira TNI AL diturunkan dipimpin langsung Danlanal Cilacap menggunakan Kapal Patroli TNI AL Majesti dan kapal cepat Sea Rider jenis Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Basarnas Cilacap. Patroli ini selain memantau perairan, juga menindaklanjuti laporan Pos AL di Desa Klaces, Kampung Laut yang menginformasikan bahwa beberapa bulan terakhir puluhan WNA kerap mengunjungi Pantai Kalijati yang terletak di ujung barat Pulau Nusakambangan. "Kami menerima laporan, tanggal 5 kemarin, ada 27 WNA dari Kanada, yang mengunjungi pantai di ujung barat Nusakambangan. Saya ingin mendalami informasi tersebut, karena jelas saat Menkopolhukam, Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Cilacap Februari kemarin ditegaskan Nusakambangan tidak diperuntukkan untuk wisata dan merupakan area tertutup," jelas Johannes. Dari laporan yang didalami Johannes, ke warga dan petugas Pos AL Kleces, terceritakan puluhan WNA asal Kanada tersebut berkunjung secara diam-diam ke Pantai Kalijati dengan dibawa biro wisata dalam paket wisata Pangandaran. Kejadian ini, tak hanya sekali, karena sebelumnya kurang lebih 13 WNA juga pernah berkunjung. Kejadian ini, kata Johannes, perlu disikapi dan diketahui oleh masyarakat setempat agar bisa melakukan tindak pencegahan. "Petugas Pol AL Klaces sudah melakukan pencegahan saat mengetahui kedatangan mereka. Sejauh ini, secara aturan, Nusakambangan tidak boleh dimanfaatkan untuk destinasi wisata. Masyarakat pun, di Kampung Laut, perlu terlibat melakukan tindak pencegahan," ungkapnya. (ziz/acd)

Tags :
Kategori :

Terkait