BANJARNEGARA – Untuk menyelesaikan persoalan infrastruktur jalan objek wisata di Banjarnegara seperti mengurai benang kesut. Salah satunya beberapa objek wisata di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur. Bahkan dilokasi tersebut sekitar 90 persen bagian jalan rusak dan tidak lagi beraspal.
Kerusakan paling parah, mulai dari Desa Pekasiran hingga tempat parkir Kawah Candradimuka sejauh kurang lebih 1,4 kilometer. Selain tidak beraspal, jalan menuju sejumlah objek wisata di Desa Kepakisan dan Pekasiran Kecamatan Batur pun sempit dan terjal.
Belum lagi jalan menuju objek wisata Telaga Dringu yang hingga saat ini belum banyak dikenal. Mengingat akses jalan menuju tempat tersebut masih sulit dilalui. “Untuk jalan sampai ke Kawah Candradimuka terlalu sempit. Untuk berpapasan kendaraan roda empat dengan roda dua pun sudah sulit,"kata Agus, tokoh pemuda dan anggota Karang Taruna Desa Pekasiran.
Bahkan kata agus, jalan sampai ke objek wisata telaga Dringu sebagian masih tanah. Sehingga sangat licin jika dilalui kendaraan dan membahayakan wisatawan. Akibat akses jalan yang susah tersebut, banyak wisatawan yang enggan datang ke objek wisata tersebut. Padahal lokasinya hanya berjarak 8 kilometer dari Komplek Candi Arjuna di Desa Dieng Kulon.
Untuk akses jalan menuju Kawah Candradimuka, ia menuturkan sebenarnya sudah beberapa kali diaspal, namun selalu rusak. Sistem drainase yang buruk membuat jalan tersebut juga berfungsi sebagai selokan saat hujan turun yang mengakibatkan jalan selalu rusak.
Hermawan, salah seorang wisatawan yang sedang berkunjung ke Kawah Candradimuka mengatakan kawah tersebut memiliki potensi yang besar untuk wisata.Misalnya saja kawah memiliki nilai budaya yang sangat tinggi seputar perwayangan.
"Sangat susah sekali dan berbahaya, apalagi kalau menggunakan mobil,"ujarnya. Selain diperbaiki, jalan tersebut juga perlu ditambah kantong- kantong jalan yang bisa digunakan untuk berpapasan kendaraan. (uje/acd)