ABSEN: Sejumlah peserta di BLK Kabupaten Purbalingga tengah mengantre masuk ke ruang pelatihan untuk mengikuti seleksi, Jumat (8/7). (ADITYA/RADAR BANYUMAS)
PURBALINGGA - Ada hal berbeda di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Purbalingga, Jumat (8/7) kemarin. Kalau sebelumnya, Disnaker kesulitan mencari peserta pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). Kini Disnaker Purbalingga justru harus mengadakan seleksi bagi calon peserta BLK.
Tercatat ada 261 calon peserta yang nantinya akan disaring untuk 96 tempat pelatihan di BLK.
Kepala UPTD BLK Purbalingga Bambang Purwito mengatakan, animo masyarakat untuk mengikuti pelatihan di BLK saat ini sangat tinggi.
"Hal ini dibuktikan dengan jumlah calon peserta yang menghadiri tahapan seleksi yakni sebanyak 261 orang, dari kuota yang disediakan sebanyak 96 peserta," katanya ditemui di Unit Pelaksana Teknis Dinas BLK (UPTD BLK) Kabupaten Purbalingga, Jumat (8/7).
Dijelaskan olehnya, peserta sebelumnya melakukan pendaftaran secara online. Setelah itu, peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di harus melewati seleksi tertulis dan wawancara.
“Dari 261 akan disaring menjadi 96 peserta yang akan mengikuti 6 paket pelatihan. Dimana setiap kelasnya akan diisi oleh 16 orang,” jelasnya.
Dijelaskan, enam paket pelatihan itu adalah TIK (Basic Office), TIK (Desaianer Grafis Muda), Teknik Otomotif (Service Sepeda Motor Injeksi), Teknik Las (Plate Welder SMAW 1G), Garmen Apparel (Menjahit Pakaian), dan Tata Rias (Tata Rias Kecantikan).
Dia memastikan, kegiatan pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan UPTD BLK Purbalingga tidak dipungut biaya. Karena sudah dibiayai oleh APBD Pemerintah Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2022.
"Para peserta pelatihan akan mendapatkan fasilitas berupa sertifikat pelatihan, uang transport, makan siang, seragam pelatihan dan kaos olahraga. Setiap kejuruan juga masih mendapatkan fasilitas pelatihan sesuai dengan kebutuhan kejuruan," lanjutnya.
Nabila, seorang peserta memilih ikut seleksi pelatihan garmen apparel, karena ingin mengembangkan usahanya. Remaja asal Karangjambu itu, berharap bisa masuk pelatihan untuk meningkatkan keterampilan menjahit.
https://radarbanyumas.co.id/saya-ingin-punya-masa-depan-19-disabilitas-ikuti-pelatihan-tik/
“Kebetulan juga saya sudah memiliki basic menjahit, oleh karena itu saya ingin sekali mengembangkan keterampilan yang sudah saya miliki sebelumnya," ujarnya.
Dia menambahkan, dirinya ingin mengembangkan usaha di bidang busana, dengan mengikuti pelatihan tersebut.
"Saya berharap keterampilan saya bisa lebih baik dan produk yang saya hasilkan nanti bisa diterima masyarakat,” ujarnya. (tya)