Ibu Positif Covid, Bayi Dalam Kandungan Meninggal di Purbalingga

Sabtu 03-07-2021,17:48 WIB

DIMAKAMKAN: Jasad bayi yang meninggal di kandungan dari ibu yang positif Covid-19 menjelang pemakaman. PURBALINGGA - Seorang ibu rumahtangga warga Desa Brecek Kecamatan Kaligondang tengah berduka. Dirinya yang masih positif Covid-19 dan sedang hamil 7 bulan, harus kehilangan bayi yang masih dalam kandungannya. https://radarbanyumas.co.id/tagih-uang-bisnis-di-pemalang-lasmono-guru-ngaji-asal-toyareja-menghilang-tiga-minggu/ Kades Brecek, Siti Rohmaningsih mengatakan, sampai hari ini terdata ada 67 orang warganya yang terpapar covid-19. Kasus di Brecek bermula dari klaster hajatan. Awalnya diketahui ada 19 orang, lalu bertambah menjadi 47 orang warga yang positif. "Sampai hari ini ada 25 KK atau 67 orang yang positif. Tadi (Jumat (2/7) kemarin) pagi ada yang meninggal. Itu bayi masih dalam kandungan, dan ibunya positif. Kalau bahasa medisnya bayi suspect," tuturnya, Jumat (2/7). Data yang dihimpun Radarmas dari Puskesmas Kalikajar Kecamatan Kaligondang menyebutkan, ibu berinisial J sempat dirujuk 2 hari di salah satu rumah sakit swasta di Purbalingga. Lalu pada Kamis (1/7) malam, ada kondisi kegawatan pada kehamilannya. Kemudian di lakukan operasi Caesar pada kandungan dan ternyata bayi sudah meninggal. Siti juga mengatakan, semua warga yang terpapar sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sampai sekarang kebijakan lockdown juga masih diterapkan. Hal itu menjadi upaya untuk mencegah penyebaran. Lebih lanjut dikatakan, untuk memantau perkembangan situasi, pekan depan akan dilakukan tes swab kepada pada orang yang positif dan masih isoman. Selanjutnya hasil itu akan menjadi penentu kebijakan, memberhentikan atau melanjutkan lockdown. "Kami juga sudah dibantu Polres Purbalingga melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan desa, pekan depan akan ada swab," tuturnya. Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono MPPM menjelaskan, saat ini warga Desa Brecek yang positif Covid-19 mengalami gejala ringan. Mereka diharuskan menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing masing dengan pemantauan ketat melibatkan jogo tonggo, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. "Meski gejala ringan dan hanya isolasi mandiri tetap dengan pemantauan ketat oleh pihak terkait," ujarnya. Terkait penerapan lockdown, tergantung kebijakan dari pemerintah desa. Penerapan lockdown di Desa Brecek perlu dilakukan koordinasi dengan pihak terkait agar pelaksanaannya dapat berjalan efektif. Pihaknya berharap warga tetap tidak resah berlebihan. Karena kondisi sedang diatasi dan diupayakan agar tetap bisa segera tuntas. "Bagi yang menjalani isolasi mandiri juga harus bisa memahami dan tetap dibantu oleh desa dan warga sekitar," katanya. (amr)

Tags :
Kategori :

Terkait